Suara monitor jantung berdenyut pelan, stabil, mengisi ruang ICU yang sempit dan dingin. Bau antiseptik menusuk, bercampur dengan rasa cemas yang menebal di udara. Di sisi ranjang, Sita, Hendrik, dan Kris berdiri membeku, menanti jawaban dari bibir dokter yang baru saja selesai memeriksa Abian.Dokter itu berdiri tegak, wajahnya tegang namun terbingkai kebingungan. Ia menunduk, meneliti kembali hasil laboratorium yang baru dicetak. Jemarinya bergetar ringan, seolah tak percaya pada data yang tertulis di sana.“Secara medis…” suara dokter berat, terhenti sejenak, “tidak ada masalah pada tubuh pasien. Organ vital berfungsi normal, tekanan darah stabil, hasil lab pun sempurna.” Ia mendesah, menoleh dengan wajah heran. “Jujur… ini pertama kalinya saya menghadapi kasus semacam ini. Tidak ada penyakit yang bisa kami temukan.”Hening menyergap. Sita menutup mulut dengan tangan, matanya berkaca-kaca. Hendrik mengerutkan dahi, seakan berusaha mencerna kata-kata itu. Kris menunduk, mencoba mena
Terakhir Diperbarui : 2025-09-09 Baca selengkapnya