All Chapters of JATUH MISKIN SETELAH MENIKAH LAGI: Chapter 21 - Chapter 30
36 Chapters
Bab 21
"Apa tidak apa-apa?" tanyaku lagi untuk memastikan."Tentu saja! Bukankah aku sendiri yang menawarkan?" jangannya cepat. "Aku tidak ingin anak-anak menjalani kehidupan sehari-harinya dengan sangat menyakitkan seperti diriku yang dulu. Jadi, sejak awal aku memang berniat untuk membantumu."Aku sangat tersentuh dengan kata-katanya, terlebih dia berbicara penuh ketulusan. Ternyata meski sikapnya dingin, dia benar-benar peduli dengan anak-anakku."Apa Mas Rayan tidak akan membahayakan dirimu atau Mama sama Papa?""Mana mungkin! Dia hanya manusia biasa. Dia makan nasi, aku juga makan nasi. Untuk apa takut?" Kak Dion terlihat sangat percaya diri.Ini sudah ke sekian kalinya aku mengetesnya, jadi sekarang aku sudah yakin kalau dia memang tidak punya hubungan baik dengan Mas Rayan. Jadi, sekarang aku sudah mulai percaya kalau mereka tidak punya perjanjian apa pun."Mau mampir dulu ke restoran langgananku? Kebetulan di sana ada tempat yang aman untuk bermain anak-anak," ajaknya dan anak-anak
Read more
Bab 22
"Jangan berpikir terlalu jauh. Maksudnya aku yang akan antar-jemput mereka sekolah dan menemaninya main," jelasnya singkat."Memangnya siapa yang berpikir terlalu jauh, Kak? Kalau bicara, setidaknya jelaskan dulu maksudnya bagaimana." Aku menatapnya kesal."Nanti saya jelaskan apa maksud sebenarnya," ucapnya seenak jidat.Dia sendiri yang bicara singkat hingga membuat orang penasaran, namun dia juga tidak mau menjelaskannya. Membuat orang bingung saja.Aku baru tahu sikap baru Kak Dion, ternyata dia adalah orang yang sangat menyebalkan. Untuk dikatakan pria lajang, aku rasa dia akan kesusahan ketika mencari calon istri nanti. Siapa yang mau menikah dengan pria yang dinginnya melebihi kutub Utara ini?"Sekarang ini lebih penting mengurus ini!" Kak Dion menyerahkan sebuah brosur sekolah MI terbaik di kota ini. "Menurutku lebih baik pindahkan Gibran ke sini sekarang. Toh, nanti yang akan antar jemput adalah aku. Jadi orang-orang Rayan tidak akan curiga."Aku menatapnya heran. "Kenapa ha
Read more
Bab 23
"Tetapi bagaimana cara mendapatkannya?" tanyaku penasaran. "Bukankah kalau orang lain menjual emas seperti itu bukan hal yang mudah?""Betul. Mama memintaku untuk membantu Mbak mengatakan di mana saja aset itu. Jadi, nanti Mbak bisa meminta Mas Rayan untuk membelikan banyak hal. Seperti vila, atau apa pun yang Mbak atau anak-anak inginkan dan harganya mahal. Atau Mbak minta anak-anak untuk punya simpanan Mbak, aku yakin Mas Rayan akan langsung mengurusnya," terang Mustika membuatku agak bingung.Aneh. Kalau memang Mas Rayan tidak punya perasaan padaku, kenapa dia selalu menuruti apa pun yang menjadi permintaanku? Apa karena anak-anak? Kalau ya, kenapa dia juga selalu memberikan aku barang-barang yang aku inginkan?Ah, apa mungkin aku pun dianggap sebagai pencetak anak untuknya? Kalau memang seperti itu, dia adalah orang yang benar-benar keterlaluan."Nanti aku pikirkan dulu dan coba bicarakan dengan beberapa orang yang sedang membantuku. Terima kasih atas informasinya, Dek.""Sama-sa
Read more
Bab 24 Memilih Pergi
Aku mendekat ke arahnya dan menatapnya tajam. "Suka-suka akulah, lagi pula aku Nyonya di sini," ucapku sambil membanggakan diri.Setelah mengatakan itu dan melihat kedua tangannya mengepal kuat, aku langsung meminta Mustika untuk membawa anak-anak jauh dari sini. Aku tidak mau mereka mendengar ataupun melihat pertengkaran antara orang dewasa."Jangan senang dulu! Rumah ini akan segera menjadi rumahku!" teriaknya membuat tatapanku semakin tajam.Akan tetapi, dia tiba-tiba saja menutup mulutnya."Ah, maksudku rumah ini bisa saja berpindah tangan menjadi milik orang lain meskipun sekarang adalah milikmu. Karena apa, karena rumah ini masih menjadi milik Mas Rayan," rakatnya dengan wajah sombong.Aku sudah menduga dia menginginkan rumah ini. Ah, sayangnya dia tidak akan mendapatkan apa pun. Apalagi sertifikat rumah ini sudah disimpan di tempat yang akan. Bahkan, Mas Rayan juga membuat perjanjian yang berbunyi "Tidak ada yang bisa menggugat, menjual, atau tindakan apa pun menyangkut rumah
Read more
Bab 25 Kecurigaan Rayan
Rayan"Kamu kenapa membawaku ke rumah ini, Mas? Bukankah sudah aku bilang aku ingin pergi ke kontrakan yang akan segera menjadi milikku?" Ratih menatapku penuh kecewa.Sebenarnya aku sedang berada di posisi sulit. Satunya wanita yang kucintai dan di sisi lain ada wanita yang kusayang sejak dulu sekaligus ibu dari anak-anakku. Ditambah mereka berdua sama-sama menginginkan banyak hal yang sama.Sekarang aku harus membujuk Ratih agar tidak memperlihatkan wajahnya untuk beberapa waktu ini di hadapan Delisa. Wanita akan menjadi sangat sensitif ketika berhadapan dengan wanita yang dianggap sebagai lawannya.Karena tidak mau membuat Delisa kecewa padaku, apalagi Ratih mengatakan banyak hal yang seharusnya dia sembunyikan. Aku tumbuh bersama Delisa dan aku juga tahu sikapnya selama ini. Dia bukan wanita yang mudah dibujuk kalau hatinya sudah kecewa.Aku sudah memperingatkan Ratih berulang kali agar dia hati-hati, namun alih-alih mengikutinya, dia lebih memilih untuk melakukan hal yang bertol
Read more
Bab 26 Kami Baik-baik Saja
"Ma sebenarnya kita sedang ada di mana?” tanya Gibran setelah aku selesai bicara dengan Mas rayan."Kami sekarang tinggal di rumah baru, sayang. Apakah kalian keberatan tinggal di sini dengan mama?" tanyaku lirih. "Iya, Ma. Aku dan adik-adik akan sangat bahagia karena bisa bersama dengan Mama.""Meskipun tidak akan bertemu Papa dalam jangka waktu yang dekat?""Tentu, Ma. Lagi pula bukankah Papa memang selalu sibuk dan jarang pulang ke rumah? Selama ini di depan mata kita hanya ada Mama, jadi hanya Mama yang kami butuhkan," terangnya membuatku menjadi tenang. "Terima kasih banyak, Sayang. Kalian adalah anak-anak Mama yang hebat," pujiku sambil memeluknya, lalu mengusap puncak kepalanya lembut.Aku belum sanggup mengatakannya dengan jelas, namun aku akan mencoba bicara perlahan agar tidak berbohong. Aku juga meminta anak-anak untuk bersabar dan tidak meminta bertemu dengan papanya. Mereka setuju dan bahkan Gibran membuatku tenang dengan mengatakan bahwa dia baik-baik saja meski tidak
Read more
Bab 27 Usai
Saat kegalauan melanda, Gibran datang dan menepuk pundakku. "Tidak apa-apa, mah. Lagi pula, Papa akan pulang nanti paling lama seminggu kemudian," ucapnya membuatku sadar bahwa dia juga tidak paham apa yang sedang kita lakukan sekarang. Aku memang tidak bisa berharap banyak padanya karena tahun ini dia baru menginjak usia 9 tahun. Dia belum cukup dewasa untuk mengetahui percakapan atau kenyataan yang harus dihadapi oleh orang dewasa seperti kita. Hal itu membuatku terluka sebagai seorang ibu, karena aku tidak bisa memberikan kasih sayang yang lengkap seperti keluarga seharusnya.Namun ketika membayangkan kalau pada akhirnya Mas Rayan akan tetap cuek kepada anak-anak setelah Ratih melahirkan, aku tidak menyalahkan keputusan ini. Kemarin pun mereka masih bisa menunjukkan cintanya di hadapanku, padahal di saat itu amarahku tengah memuncak dan kebencianku semakin membesar. Namun mereka tidak merasa malu sedikitpun dan menunjukkan kasih sayangnya. Daripada nanti mereka akan semakin terl
Read more
Bab 28 Kerinduan
"Sudah puas bohongnya?" tanya Ratih tanpa merasa bersalah. Padahal, aku tidak akan berkata seperti itu kepada Delisa jika Ratih tidak memintaku untuk menemaninya lagi. Anehnya, dia masih menuduhku melakukan sesuatu yang tidak-tidak dengan Delisa meskipun aku berada di sampingnya sepanjang hari. Aku sendiri tidak tahu apa yang sebenarnya sedang dia pikirkan, yang jelas aku tidak suka sikapnya yang seperti ini. Namun jika aku mengatakannya secara terang-terangan, dia pasti marah dan tidak akan mengajakku berbicara dalam jangka waktu yang cukup lama. Jadi, aku tidak punya pilihan lain selain mengikuti permintaannya. Sikap manja inilah yang membuat kedua orang tuaku semakin membenci Ratih, sikapnya ini jauh berbanding terbalik dengan sikap Delisa yang dewasa dan keibuan. Namun aku juga tidak bisa melakukan apa pun, karena kalau dinasehati sedikit saja, dia akan marah besar. Dia akan menganggap perkataanku seolah adalah bom baginya. Aku sendiri tidak tahu kenapa dia berpikir seperti
Read more
Bab 29
Karena jalan utama di sebelah utara rusak, jalan yang aku lalui sekarang sangat macet karena kendaraan yang padat dan aku hanya bisa mengemudi dengan sangat pelan. Aku sangat tidak suka situasi seperti ini karena membuatku terlambat bertemu dengan Delisa dan anak-anak. Semoga mereka sedang bersenang-senang dan bahagia ketika aku datang nanti. Intinya, ada banyak harapan yang semoga menjadi kenyataan.Aku merasa heran kenapa Bella dan yang lainnya masih belum menghubungiku hari ini. Biasanya mereka tidak seperti ini karena biasanya di jam segini Bella sudah mengirimkan banyak foto terkait aktivitas yang dilakukan oleh Delisa atau jika tidak, dikirim oleh yang lainnya. Baik di waktu pagi, makan siang, ataupun sore hari. Namun hari ini benar-benar tidak ada pesan dari mereka sama sekali. Meskipun pikiranku terarah kepada hal yang tidak-tidak, aku berusaha untuk berpikir positif karena tidak mungkin terjadi sesuatu pada mereka saat aku berada di dekatnya.Setelah memilih untuk melewati
Read more
Bab 30 Pasti Menemukanmu
"Sudah tahu punya istri lebih satu dan tidak bisa berbuat adil itu adalah dosa yang tidak terkira dan bisa mengantarkan dirimu ke gerbang kehancuran, tetapi masih coba-coba untuk melakukannya. Sekarang rasakan saja," gerutu mama membuatku tak bisa berkutik."Makanya kami minta kamu untuk berpikir matang, karena apa? Karena kami tidak mau hal yang sama, kehancuran beberapa tahun lalu yang menimpa papamu kembali ke anak-anak Mama. Mama ingin semuanya cukup sampai di sana saja dan tidak akan yang mengalaminya lagi, namun ternyata kamu malah menginginkan hal demikian kembali terjadi. Itu pun kepada dirimu sendiri," lanjutnya.Setelah menghancurkan banyak barang di rumah, aku langsung pergi ke rumah orang tuaku. Siapa tahu dia datang ke sini lebih dulu dan mengatakan apa yang sebenarnya sudah terjadi. Namun baru saja sampai di sini, aku sudah mendapatkan tatapan sinis dari semua orang.Ternyata mereka semua sudah menduga aku akan mengalami kejadian ini. Ah, sialan! Ini semua gara-gara Rat
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status