"M-maksud Bapak, syarat dariku yang waktu itu? Black card, berlian 30 karat dan Hermes Himalaya??" Tanya Flora terkejut. Padahal saat itu dia hanya menyelutuk asal! "Plus private island, dan dan private yacht. Semua sudah siap, Flora. Jadi kapan kita bisa tidur bersama?" Tukas Adam dengan netra biru langitnya yang menghujam tajam seakan dapat menembus kepala Flora. Flora pun mengernyit. "Maaf, Pak. Tapi perasaan itu cuma syarat untuk pacaran dengan saya deh, bukan untuk tidurin saya!" Sergahnya kesal. "Apa bedanya?" Cetus Adam sambil menaikkan alisnya. "Toh kalau aku nanti nikah sama kamu, kita juga bakal tidur bareng kan?" Flora pun serta-merta kembali melemparkan tatapan datarnya. "Ya beda lagilah! Kalau sudah nikah, bobo barengnya kan sudah sah! Nggak bakalan digrebek dan diarak satu RT kalau mau skidipapap sawadikap biskuit ahoy," Balas Flora lagi. Ck. Gini deh, kalau punya otak kebanyakan konten mesum. Nikah yang diliat pun cuma bagian nganu-nganunya doang! Adam meneleng
Baca selengkapnya