Share

66. Sebuah Kenangan Pahit

BUUGGHH!!

Tubuh remaja itu pun seketika terjengkang dengan keras ke atas lantai marmer putih yang licin.

Percikan darah segar mengucur dari hidung dan bibirnya yang sobek, jatuh membasahi lantai sehingga memberikan warna yang begitu kontras pada marmer putih itu.

"Anak bodoh!! Sudah kukatakan kalau keturunan Wrighton haruslah sempurna!" Bentak Noah dengan mata birunya yang nyalang dan berapi-api.

Lalu ia mengambil kertas lusuh yang tercampak di lantai.

Ada bekas jejak sepatu di atasnya, seakan kertas itu habis diinjak.

Noah mengangkat kertas itu dan melemparnya ke wajah penuh lebam dan darah anak lelaki berusia dua belas tahun yang masih diam tersungkur di lantai.

"Apa itu yang kamu sebut 'sempurna', haah?!"

Kertas lusuh itu pun kembali terjatuh ke lantai, menampakkan dua buah angka besar 97 dalam bolpoin merah menyala yang mencolok dan diberi lingkaran di sekililingnya.

Itu adalah kertas ujian matematika, dan si anak yang babak-belur itulah pemiliknya.

Anak lelaki itu menyeka d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status