Melihat ekspresi Tirta yang khawatir, Elisa tersenyum dan meneruskan, "Aku rasa kamu pasti bisa mencegah masalah ini terjadi dengan kemampuanmu. Jadi, aku berhenti dan membalut luka kucing ini. Nggak disangka, dia nggak mau berpisah denganku."Tirta menanggapi, "Kucing ini ... memang lucu. Bi Elisa, kamu pelihara saja kalau suka."Sebenarnya Tirta bingung kenapa ada kucing putih di daerah pegunungan ini. Bahkan, ada liontin giok biasa di leher kucing itu. Namun, kucing itu sudah diselamatkan Elisa dan Elisa juga menyukainya. Jadi, Tirta menyarankan Elisa untuk memeliharanya."Aku juga berpikiran seperti itu," timpal Elisa. Kemudian, dia bertanya kepada Amaris, "Dik, kamu berasal dari mana? Kamu nggak terluka, 'kan? Mana pria yang melecehkanmu tadi?"Nada bicara Elisa terdengar marah saat bertanya kepada Amaris. Sementara itu, Amaris kagum dengan kecantikan Elisa. Dia kurang fokus ketika menjawab, "Kak, aku ini murid Sekte Abhra. Nggak usah khawatir, orang yang melecehkanku tadi itu ...
Baca selengkapnya