All Chapters of Dokter Ajaib Primadona Desa: Chapter 2001 - Chapter 2010

Aldari mengelus janggutnya sambil menjelaskan dengan tenang, "Kamu tahu dia masih bisa hidup setelah disambar petir. Seharusnya kamu tahu orang ini sangat hebat. Kita nggak boleh menyinggungnya. Kalau kamu buru-buru membawa anggota kita untuk mengejarnya dan membuatnya marah, kita pasti mati sia-sia."Aldari meneruskan, "Selain itu, dilihat dari ekspresi Althea, jelas-jelas dia berniat melindungi pemuda itu. Dia bilang pemuda itu murid barunya. Sebenarnya dia cuma bersandiwara di depan kita."Febri mengangkat alisnya dan mengomentari sembari merenung, "Kalau begitu, bukannya pemuda yang tubuhnya gosong itu lebih hebat dari Althea?"Aldari memerintah, "Benar, dia memang lebih hebat dari Althea. Begini saja ... Febri, kamu bawa beberapa anggota untuk diam-diam mengikutinya. Cari tahu arah kepergian mereka. Kalau mereka memang diam-diam kembali dan ingin menyusup ke Organisasi Publikasi, kamu harus kembali secepatnya untuk kabari aku.""Oke, Ayah! Kalian ikut aku!" ujar Febri. Dia melamba

Dalam sekejap, beberapa mayat jatuh dari kuda. Febri tidak menutupi ketakutannya lagi setelah melihat nasib beberapa anggotanya. Dia berteriak, "Jangan bunuh aku .... Kami nggak berniat jahat! Kami cuma kebetulan lewat!"Suara Febri juga berubah. Bukan suara bariton lagi, melainkan suara wanita yang lembut.Tirta berucap seraya menyipitkan matanya, "Ternyata orang ini wanita?"Tirta teringat tadi beberapa pesilat itu rela mengorbankan nyawa untuk melindungi Febri kabur dari sini. Tirta langsung melompat ke punggung kuda dan mencengkeram leher Febri. Dia bisa mengangkat Febri kembali ke dekat danau dengan mudah.Althea melihat Tirta mengangkat Febri kembali. Dia langsung maju dan bertanya, "Bajingan mesum, apa cuma dia yang mengintip kita?"Althea takut kabarnya memandikan Tirta tersebar. Kalau hal itu terjadi, reputasi Althea di dunia misterius pasti hancur.Tirta melepaskan Febri yang ketakutan dan menjelaskan, "Yang lain sudah kubunuh. Cuma satu wanita yang tersisa. Selain itu, aku r

"Bahkan tetua dan wakil ketua beberapa sekte juga nggak bisa selamat. Akibatnya, semua orang di dunia misterius sangat membenci Osman. Kemudian, mereka mengumpulkan semua kekuatan dari puluhan sekte di dunia misterius untuk menghentikan Osman terus berbuat jahat," lanjut Aldari.Aldari meneruskan, "Akhirnya, mereka berhasil membuat Osman terluka parah dan jatuh di tebing yang letaknya di belakang gunung Sekte Matahari. Osman pun mati, tapi dua pertiga pesilat dari puluhan sekte yang ikut membunuh Osman juga mati. Pesilat yang hidup terluka parah."Mendengar perkataan Aldari, beberapa orang yang berniat membalas dendam tadi menunjukkan ekspresi takut. Salah satu dari mereka berkomentar, "Wah ... ternyata pesilat tingkat abadi begitu hebat!"Aldari berkata, "Bahkan mereka baru berhasil menyerang secara diam-diam karena Osman lagi sibuk berhubungan intim dengan seorang wanita. Itulah sebabnya Osman baru bisa berakhir seperti itu. Kalau nggak, belum pasti siapa yang menang."Aldari menghel

Melihat orang Negara Martim datang, anggota Badan Perlindungan Negara langsung menembak kepala mereka. Dor! Dor! Dor!Semua orang Negara Martim berhasil menghindari tembakan anggota Badan Perlindungan Negara. Tak lama kemudian, 10 anggota Badan Perlindungan Negara juga dipukul hingga pingsan.Setelah membereskan anggota Badan Perlindungan Negara, 8 orang Negara Martim meludah dan berkomentar dengan ekspresi sinis."Orang-orang begini pantas disebut anggota Badan Perlindungan Negara?""Aku rasa mereka lebih cocok disebut anggota Badan Perlindungan Pecundang! Dasar sekelompok orang-orang lemah yang nggak berguna!"Saat 8 orang Negara Martim masih ragu untuk masuk ke rumah Keluarga Hadiraja, terdengar suara Alfred yang berbicara dengan tenang, "Kalian mundur. Biar aku yang coba masuk dulu."Alfred tahu 8 orang Negara Martim itu takut efek formasi belum hilang. Kemudian, 8 orang Negara Martim melihat Alfred masuk ke area 5 kilometer dari rumah Keluarga Hadiraja tanpa diserang.Salah satu o

Selain itu, Shamit dan 2 master lainnya juga terbangun. Mereka bergegas datang untuk mencegat orang Negara Martim. Shamit membentak, "Siapa kalian? Beraninya kalian menerobos rumah Keluarga Hadiraja! Kalian cari mati ya?"Empat orang Negara Martim yang menerobos masuk merasakan kemampuan Shamit dan lainnya tidak biasa. Mereka tidak ingin menghabiskan waktu lagi, jadi salah satu dari mereka menegaskan, "Dasar 3 pria tua sialan! Kemampuan kalian memang lumayan hebat, tapi kalian nggak mampu lawan kami!"Orang Negara Martim mengancam, "Kalau kalian tahu diri, cepat menyingkir! Kalau nggak, kalian pasti nggak bisa hidup lagi!"Shamit mendengus dan membalas, "Dasar orang Negara Martim yang sombong! Kalian pasti mati! Kita nggak usah ragu lagi, langsung bunuh mereka saja!"Shamit adalah orang pertama yang tunduk pada Tirta. Dia juga mendapatkan ajaran teknik tinju pemurni energi dari Tirta. Bisa dibilang dia sangat menghormati Tirta dan berterima kasih padanya. Sekarang Keluarga Hadiraja ter