Laurel bertanya kepada Tirta, "Bajingan mesum, kenapa kamu bersikeras mau pergi ke Sekte Kristala? Kamu punya dendam apa dengan sekte kami?"Tirta mengangkat alisnya dan bertanya balik, "Eh? Kamu panggil aku apa?"Laurel mengerjap, lalu menyahut dengan panik, "Eh ... bukannya itu panggilanmu? Dari tadi kakak ini terus memanggilmu begitu."Tirta menanggapi dengan santai, "Oh .... Kalau begitu, terserah kamu mau panggil aku apa. Tentu saja ada alasannya aku datang ke Sekte Kristala. Tapi, aku nggak bisa beri tahu kamu."Laurel mencoba membujuk Tirta, "Oke. Tapi, kalau bukan dendam kesumat, aku sarankan kamu jangan pergi ke Sekte Kristala lagi. Bagaimanapun, tetua Sekte Kristala juga nggak lemah. Apalagi ketua sekte kami."Laurel melanjutkan, "Kalau kamu mengganggu ketua sekte dan dia keluar untuk melawanmu, kamu pasti nggak bisa hidup lagi. Tentu saja aku merasa kemungkinan kamu nggak jahat, makanya aku membujukmu. Kalau kamu bersikeras mau pergi, aku juga nggak akan menghalangimu."Mend
Read more