“Jadi, kau hanya memikirkan keponakanmu. Kau seharusnya memikirkan-ku sebagai pabriknya.” Moreau bisa tertawa kecil, setidaknya, dan dia ingin itu terjadi tanpa dibayangi oleh pelbagai hal yang merusak suasana hati saat sedang bersama Juan. “Tentu saja, pabrik selalu menjadi yang utama. Tapi komponen-mu tidak akan jadi tanpa Mr. Lincoln, bukan?” Sekarang Juan tertawa sekeras – kerasnya, seolah kata – kata barusan adalah lelucon yang paling bisa dimaklumi. Rasanya Moreau ingin menjambak rambut pria itu dengan sepenuh tenaga. Dapat membayangkan bagaimana Juan akhirnya botak; mungkin tidak akan memberi banyak pengaruh pada wajah pria itu. “Kau jangan konyol. Pria di dunia ini banyak. Aku bisa mencari orang lain yang mau, katakanlah yang bersedia menikahiku,” ucapnya membantah pernyataan Juan dengan tegas. Butuh jeda beberapa saat di mana pria itu berusaha mengendalikan suasana menghibur di dalam diri sendiri. Tepat ketika merasa tenang, ekspresi Juan tampak—be
Last Updated : 2025-05-14 Read more