"Sir, rencana kita berhasil! Uno sudah mendapatkan kerjasama ini dengan perusahaan mereka dan akan berjalan minggu depan," lapor Naren saat memasuki ruangan Liam. "Bagus! Katakan pada Uno untuk pelan-pelan saja menghancurkan perusahaan itu karena aku ingin pria itu mengalami kesakitan yang dulu dialami Anaya," sahut Liam dengan nada dingin. "Baik, Sir!" ucap Naren dengan patuh. Liam melanjutkan kembali pekerjaan nya dan Naren kembali ke mejanya untuk melanjutkan kembali pekerjaannya. Tanpa Naren lihat, Liam tersenyum sinis membayangkan Raka kehilangan prusahaan yang ia bangun susah payah karena ketidak adilan yang dulu dialami sang istri. Liam orang yang pendendam, dan dia masih teringat perut Anaya yang kram sehingga membuat istrinya harus bedrest selama seminggu gara-gara bertemu Raka. Walaupun Anaya saat ini sudah menjalani kehidupan yang lebih baik bersamanya, ia masih tidak bisa tenang selama masa lalu sang istri masih berkeliaran di dekat mereka, dan tidak menutup
Last Updated : 2025-09-14 Read more