Sementara itu, pria tinggi tegap itu terdorong mundur beberapa meter. Palu raksasanya bergetar hebat, api yang menyelimutinya berkedip tak stabil. Situ Yu tetap diam di tempat, tubuhnya tegap, seperti batu karang di tengah badai. Tatapannya tidak berubah sedikit pun, dingin dan fokus. Pria tinggi itu mengerang pelan, lalu bersiap untuk menyerang kembali. Namun, sebelum sempat melangkah, tubuhnya tiba-tiba merinding. Nalurinya berteriak keras memperingatkan bahaya yang sangat dekat. Ia segera menatap ke sekeliling, dan matanya membesar karena terkejut. Di sekelilingnya, ribuan tombak yang dibalut api ungu telah muncul. Tombak-tombak itu melayang di udara, bergetar lembut, namun ujungnya mengarah langsung ke tubuhnya. Mereka muncul begitu saja dari udara, seolah diciptakan oleh kehendak Situ Yu sendiri. “Teknik Seribu Tombak Api Dewa.” WHOOSSHH! Ribuan tombak itu langsung menyerbu dari segala arah. Gerakannya cepat, nyaris tidak menyisakan ruang untuk menghindar. Dalam sekejap, se
Last Updated : 2025-10-09 Read more