Saat Xiao Tian memperhatikan patung pedang itu dengan teliti, tiba-tiba dia merasakan tubuhnya berada di dimensi lain. Di mana seluruh alam di dimensi itu dipenuhi dengan pedang. Langitnya kelabu, bukan karena mendung, melainkan karena lautan pedang yang menggantung di udara. Ribuan, jutaan, miliaran bilah pedang memenuhi ruang itu. Setiap pedang berdesis pelan, seperti bernapas. Ada yang panjang dan ramping, dengan bilah perak halus seperti benang cahaya. Ada pula yang hitam legam, bergerigi seperti gergaji neraka, mengalirkan aura haus darah. Udara seperti dipenuhi suara logam yang saling bergesekan, meski tak ada satu pun yang menyentuh. Mereka bergetar dalam diam, seolah sedang berdiskusi dalam bahasa yang tak bisa dipahami oleh makhluk biasa. Tanahnya bukan tanah biasa. Permukaannya keras dan penuh retakan, namun bukan karena usia—melainkan akibat tekanan energi dari pedang-pedang yang saling menolak satu sama lain. Langkah kaki menimbulkan gema panjang, bukan karena sunyi, ta
Terakhir Diperbarui : 2025-08-02 Baca selengkapnya