"Hah ... siapa yang sepihak sama kamu? Kamu takut, ya?" Arisa langsung mengejek begitu mendengar ucapan Afkar."Iya, aku takut! Puas?" Afkar mengangguk pelan, merasa Arisa ini benar-benar agak kurang waras. Dia masih ingat pertama kali bertemu dengan Arisa. Kesannya waktu itu adalah wanita angkuh, dingin, dan tinggi hati. Namun nyatanya, semua itu cuma kedok.Sekarang, menurutnya Arisa ini ....Bagaimana ya?Cukup kekanak-kanakan. Ya, mungkin itu kata yang paling tepat.Dari caranya bertingkah, dia tampak seperti anak rumahan yang dimanja sejak kecil.Kurang pengalaman hidup, tidak tahan dipermalukan sedikit pun, dan terus terang saja, pikirannya dangkal. Selalu saja memamerkan kekuatannya di luar sana dan sama sekali tidak tahu bagaimana caranya menyembunyikan kemampuannya.Jelas terlihat bahwa dia adalah tipe orang yang dimanjakan di sektenya sedari kecil. Jadi, sudah pasti dia belum pernah merasakan betapa kerasnya dunia luar, bukan?Dengan mentalitas seperti ini, cepat atau lambat
Read more