Azis berucap, "Aku ini pamanmu, Azis! Aku sekarang ditahan olehnya! Ka ... kamu harus segera datang dan selamatkan aku!"Begitu kata-kata itu keluar, Afkar mengambil kembali ponselnya. Dia bertanya, "Kamu dengar, 'kan? Perlu aku kirimkan rekaman videonya juga?"Di seberang telepon, suara Stevano terdengar penuh amarah dan frustrasi, tetapi juga tak berdaya. "Afkar! Sialan kamu! Jadi, kamu benar-benar menangkap Paman Azis? Apa maumu sebenarnya?"Kali ini, ganti Stevano yang bertanya apa sebenarnya yang diinginkan Afkar. "Apa yang aku mau, kamu pasti tahu. Bawa istri dan anakku ke sini, kita tukar sandera! Aku peringatkan lagi, jangan menyakiti mereka sedikit pun! Kalau nggak, kamu pasti tahu akibatnya!"Afkar berbicara dengan nada berat dan penuh tekanan, "Kudengar Azis itu cucu kesayangan salah satu tetua agung keluarga kalian. Benar, 'kan? Jadi aku harap, kamu tahu harus gimana!"Stevano menggertakkan giginya saat menjawab, "Oke! Aku akan datang sekarang juga. Kamu tunggu saja di sana
Baca selengkapnya