Mendengar kata-kata Afkar, wajah Eddie langsung berseri gembira. Dia menatap Afkar dengan penuh harap sambil bertanya, "Makasih! Makasih banyak, Pak Afkar! Pak Afkar, kesempatan hidup seperti apa yang akan kamu berikan padaku?"Ucapannya membuat senyuman dingin Afkar makin terlihat menyebalkan. Dia mengangkat satu jari sambil menjawab, "Ayo, lari! Aku kasih kamu kesempatan melarikan diri. Sebelum aku menghitung sampai 100, selama kamu bisa keluar dari jangkauan penglihatanku, aku nggak akan membunuhmu."Mendengar itu, Eddie sempat tertegun. Saat berikutnya, meski kedua kakinya sudah patah, matanya langsung memancarkan sinar penuh kebencian. Dia segera merangkak di tanah dengan tangan dan kakinya. Dia berusaha secepat mungkin untuk melarikan diri.Ternyata, kesempatan hidup yang diberikan Afkar hanyalah kesempatan untuk melarikan diri? Itu membuat hati Eddie penuh dendam dan amarah.Meski begitu, kesempatan tetaplah kesempatan. Meski kedua kakinya patah, Eddie masih yakin bisa keluar da
Read more