Library

Search

Home / Fantasi / Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku / Chapter 1671 - Chapter 1680

All Chapters of Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Chapter 1671 - Chapter 1680

1767 Chapters

Bab 1671

Tat, tat, tat, tat!"Haha ....""Serahkan harta kalian. Kalau nggak, kami akan tembak kalian sampai berlubang seperti sarang lebah!""Hahaha ....""Di kapal feri itu, ada gadis-gadis dari Yanura nggak? Suruh keluar biar wawasan kami bertambah!""Hahaha ... benar.""Dua kapal feri ini terlihat megah banget. Kalian pasti orang kaya ya?"Begitu Hiu Hitam selesai berbicara, para perompak di sekitarnya langsung menembakkan senjata mereka ke udara sambil berkomentar demikian. Mereka menciptakan suara memekakkan telinga untuk menakuti orang-orang di kapal feri.Di geladak kapal feri paling depan, berdiri seorang pria paruh baya dengan aura tenang dan berwibawa. Dia adalah Kepala Keluarga Rajendra dunia misterius, Omar.Saat ini, Omar bertanya pada salah satu Tetua Keluarga Rajendra di sebelahnya, "Apa yang mereka bicarakan?""Entahlah. Tapi, kelihatannya mereka datang dengan niat jahat," jawab Tetua Keluarga Rajendra itu dengan hati-hati.Omar berkata datar tanpa ekspresi sedikit pun, "Suruh

Bab 1672

Dengan kekuatan sebesar itu, Keluarga Rajendra dunia misterius tidak ingin mengambil risiko sekecil apa pun. Mereka bahkan memutuskan untuk melakukan serangan diam-diam agar benar-benar memastikan bahwa Sekte Surya Rembulan tidak memiliki kesempatan sedikit pun untuk melawan. Yang paling penting, mereka tidak boleh membiarkan keluarga Afkar tahu tentang hal ini atau bahkan sempat melarikan diri.Beberapa menit kemudian ....Sebuah pulau besar dengan luas lebih dari 100 kilometer persegi mulai terlihat di depan mata para ahli dari Keluarga Rajendra dunia misterius. Itulah Pulau Surya Rembulan, markas utama Sekte Surya Rembulan saat ini. Sekarang, pulau itu sudah dibangun dengan sangat teratur. Struktur dan aturan sekte sudah lengkap dan berjalan baik.Di sekitar pulau, bahkan hingga lebih dari 10 mil laut di bawah permukaan, Sekte Surya Rembulan telah menempatkan formasi pertahanan dan peringatan yang dirancang oleh para ahli formasi terbaik mereka. Formasi itu memang tidak memiliki ke

Bab 1673

Sejak Sekte Surya Rembulan memindahkan markas mereka ke pulau ini, mereka selalu menjaga kewaspadaan tinggi. Kali ini, mereka langsung menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Dalam sekejap, seluruh kekuatan sekte pun digerakkan.Sementara itu di sisi lain, para pesilat dari Keluarga Rajendra dunia misterius yang sudah mendekati Pulau Surya Rembulan telah menyadari adanya tanda peringatan di pulau tersebut.Melihat cahaya berkilau di langit malam, Omar yang sedang melintasi laut dengan mengendalikan pedang terbang menggunakan energi sejati, seketika mengubah ekspresinya.Omar berucap, "Sekte Surya Rembulan sudah menyadari kehadiran kita? Kalau begitu, nggak perlu bersembunyi lagi. Majulah secepat mungkin. Bunuh semuanya di pulau ini. Jangan biarkan satu pun dari mereka hidup!"Begitu perintah itu dilontarkan, para pesilat Keluarga Rajendra dunia misterius yang sebelumnya bersembunyi di bawah permukaan laut langsung muncul satu per satu. Mereka berlari di atas ombak dengan kecepatan luar

Bab 1674

Di bawah kaki lawan, berbaring sebaris murid penjaga pertahanan Sekte Surya Rembulan yang terbunuh. Pemandangan itu membuat sepasang mata Riko memerah. Dia bersumpah akan membalas dendam murid-murid sektenya."Aku datang untuk membantai Sekte Surya Rembulan. Para bajingan seperti kalian jangan kira bisa mempertahankan pulau ini. Hari ini adalah hari kehancuran Sekte Surya Rembulan! Ayo, bunuh mereka!" Kata-kata penuh niat membunuh dari Omar membuat suasana makin mencekam.Saat berikutnya, kedua pemimpin itu langsung bertabrakan. Pesilat kuat di kedua sisi segera berpasangan dan terjun ke pertarungan.Pertarungan langsung memasuki fase paling panas. Energi sejati menggelegak. Kilatan teknik dan jurus bertebaran. Dentuman demi dentuman bergema. Bentrokan antara kultivator, apalagi pada tingkatan seperti ini membuat langit dan bumi terasa berubah.Di halaman pusat pulau.Begitu mendengar teriakan dan merasakan gelombang energi yang kuat, mereka yang ditempatkan di sana, termasuk Harun dan

Bab 1675

Saat Felicia bersama Mateo, Raijin, dan yang lain baru saja melangkah keluar dari halaman, sebuah sosok tiba-tiba muncul dan mengadang mereka."Bu Felicia, demi keselamatan kalian semua, sebaiknya kamu tetap di sini. Aku akan menjagamu dengan segenap kemampuan. Kalau terjadi sesuatu padamu, aku nggak akan bisa mempertanggungjawabkannya pada Pak Afkar," kata Renaldo sambil menggeleng pelan.Melihat Felicia bersedia maju untuk membantu Sekte Surya Rembulan di saat genting seperti ini, Renaldo sebenarnya merasa terharu. Namun, sebagai orang yang diberi tanggung jawab langsung oleh Afkar, dia tentu harus mencegah wanita itu.Tatapan mata Felicia berubah tajam. Nadanya tegas dan penuh keteguhan ketika berucap, "Pak Renaldo, kalau nggak punya kemampuan apa-apa, aku pasti akan tetap di sini. Tapi selama aku masih punya kekuatan, di saat seperti ini aku nggak bisa diam saja!""Aku ini istri ketua muda kalian. Masa aku cuma bersembunyi dan mencari aman di bawah perlindungan orang lain? Kalau sa

Bab 1676

"Hmph!" Riko mendengus dingin. Dia kini benar-benar fokus menghadapi lawannya sehingga sudah tidak punya tenaga atau niat untuk berdebat lagi. Wajahnya terlihat luar biasa tegang.Bukan hanya Riko, tiga pesilat puncak tahap akhir tingkat kelahiran jiwa dari Sekte Surya Rembulan juga berada dalam kondisi yang sama buruknya. Selain Wahid, keempat ahli tingkat kelahiran jiwa tahap akhir dari Keluarga Rajendra dunia misterius juga bertarung sengit melawan mereka bertiga.Itu sebabnya, mereka sama sekali tidak punya kesempatan untuk membantu medan tempur lainnya. Akibatnya, pemandangan yang sangat berbahaya pun terjadi. Wahid yang merupakan seorang ahli puncak tahap akhir tingkat kelahiran jiwa justru bisa bebas bergerak untuk menyerang para ahli Sekte Surya Rembulan sesuka hatinya."Hahaha! Rasakan satu serangan tapakku!" ucap Wahid sambil tertawa keras, lalu melayangkan satu serangan tapak ke arah seorang ahli tingkat kelahiran jiwa tahap awal dari Sekte Surya Rembulan. Dalam sekejap, ora

Bab 1677

Saat itu, bukan hanya Felicia yang ikut bergabung dalam pertarungan. Mateo, Raijin, dan 11 orang lainnya juga berlari ke medan perang. Mereka langsung terlibat dalam pertarungan sengit yang kacau balau.Hanya saja, tidak ada satu pun dari mereka yang menyadari bahwa jauh di dalam pulau, tepatnya di atas atap sebuah bangunan, berdiri satu sosok misterius. Di bawah langit malam, sosok itu menahan seluruh aura kekuatannya, seolah-olah menyatu dengan kegelapan di sekitarnya.Sepasang matanya yang terlihat keruh menatap ke arah utara sekilas, tetapi dia tidak menunjukkan tanda-tanda ingin ikut campur dalam medan pertarungan utama. Sebaliknya, pandangannya seperti mata ular berbisa yang mengawasi seluruh pulau. Entah apa yang sedang dicari olehnya.Di sisi lain, Renaldo berdiri di luar halaman rumah dengan ekspresi tegang dan kewaspadaan penuh. Sebagai seorang pesilat top, instingnya yang tajam membuatnya merasakan firasat buruk, seolah-olah ada bahaya besar sedang perlahan mendekat. Perasaa

Bab 1678

Swish!Pada saat itu, bayangan cambuk tiba-tiba muncul dan memelesat langsung ke arah Omar. Ekspresi Omar seketika berubah. Pedang yang tadinya dia arahkan untuk menusuk Riko segera berputar dan dibelokkan untuk menangkis serangan tersebut.Tang!Suara logam beradu terdengar nyaring. Tubuh Omar terentak mundur dengan keras, sementara sela ibu jarinya robek terbuka. Seluruh lengan kanannya juga terasa kaku dan mati rasa akibat getaran yang hebat itu.Swish!Satu cambukan lagi-lagi menyusul. Itu memaksa mundur lawan lain yang merupakan seorang ahli puncak tahap akhir tingkat kelahiran jiwa, Steven Rajendra."Bu Felicia?" Riko tertegun sesaat. Dia menatap istri ketua muda sekte mereka dengan ekspresi penuh keterkejutan. Dia benar-benar tidak menyangka, wanita yang sebelumnya dibawa dalam keadaan pingsan ke Pulau Surya Rembulan, lalu tidak sadar selama berhari-hari, ternyata memiliki kekuatan yang begitu luar biasa.Apakah Felicia berada di tingkat penyatuan kekosongan tahap awal? Sepertin

Bab 1679

Steven yang tadi jelas-jelas sudah mati dengan tenggorokan tertembus cambuk Felicia, kini tiba-tiba berdiri lagi dan menusukkan pedangnya tepat ke jantung Omar. Ujung pedang itu bahkan menembus keluar dari dadanya.Kini, "Steven" yang seharusnya sudah mati, berdiri dengan sepasang mata yang memancarkan cahaya ungu berkilat-kilat. Dia terlihat sangat aneh dan mengerikan. Tubuhnya yang tadi sudah kehilangan energi kehidupan, entah bagaimana bisa hidup kembali. Apa yang lebih mengerikan, kekuatannya bahkan sama seperti saat dia masih hidup.Omar menatapnya dengan mata terbelalak penuh ketakutan dan kebingungan. Dia lalu perlahan menoleh kembali ke arah Felicia. Di momen ini, di wajah cantik Felicia muncul senyum tipis yang menggoda tetapi terkesan jahat. Hal itu membuat seluruh auranya terasa aneh dan menakutkan.Senyuman itu justru membuat jiwa Omar bergetar hebat. Rasa takut yang luar biasa melanda seluruh tubuhnya. Sebab, dia baru menyadari sesuatu. Cahaya ungu yang berkilat di mata Fe

Bab 1680

Renaldo menatap tajam ke arah Gerry. Jantungnya berdebar keras tanpa kendali. Dia bertanya dengan suara rendah, juga penuh kebingungan dan ketegangan, "Tingkat pemecahan kekosongan tahap menengah? Kamu ... orang dari Keluarga Rajendra Kuno? Apa kamu nggak takut hukuman dari Penjaga Ketertiban?"Renaldo memang sempat menduga bahwa Keluarga Rajendra dunia misterius mungkin menyembunyikan seorang ahli yang sangat kuat, tetapi tak pernah terbayang kalau yang muncul ternyata adalah seorang kultivator di tingkat pemecahan kekosongan.Untuk mencapai tingkat pemecahan kekosongan bukanlah hal yang mudah. Itu adalah pencapaian yang nyaris mustahil, serta hasil dari perjuangan panjang dan keberuntungan luar biasa. Benar-benar bukan sembarangan orang bisa menggapainya. Anehnya, kenapa pesilat ini begitu tidak menghargai nyawanya sendiri?"Takut? Apa yang perlu ditakuti? Aku ini sudah hampir kehabisan waktu hidup, jadi untuk apa takut mati? Kalau nyawaku ini bisa ditukar dengan warisan yang ada di

PREV

...

166 167 168 169 170

...

NEXT

SCAN CODE TO READ ON APP

DMCA.com Protection Status