Sementara itu, Aurel, Rose, dan Brandon khawatir Afkar akan celaka.Afkar hanya mendengus pelan. Menghadapi para murid dan tetua Gunung Suci Semesse yang datang dengan sikap penuh amarah, dia tetap tenang dan menjawab tanpa tunduk maupun sombong, "Aku ini salah satu peserta dalam pemilihan Bibit Bintang. Memangnya bisa siapa lagi?"Afkar melanjutkan, "Soal kenapa Cermin Ujian berada di tanganku, alasannya sederhana. Soalnya benda itu sendiri telah mengakuiku sebagai tuannya. Sekarang, akulah pemilik sah dari senjata sihir ini."Usai mendengar ucapan Afkar, wajah Filbert dan para tetua Gunung Suci Semesse langsung memerah karena marah. Kalau bukan karena Govin masih berdiri di depan Afkar, mereka mungkin sudah langsung menyerangnya di tempat.Filbert menggertakkan gigi ketika bertanya, "Apa katamu? Cermin Ujian adalah pusaka warisan kuno Gunung Suci Semesse yang diturunkan dari generasi ke generasi sejak zaman purba! Atas dasar apa kamu bisa menjadi tuannya? Katakan! Kamu memakai trik a
Read more