All Chapters of Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Chapter 1681 - Chapter 1690

Kekuatan kultivasi jalur penyerapan energi Afkar sebelumnya baru berada di tingkat kelahiran jiwa tahap menengah, lebih tepatnya satu tingkat di bawah Rose. Hanya saja, Mantra Roh Naga yang dia latih adalah metode tingkat tinggi yang jauh melampaui semua teknik kultivasi biasa. Dengan waktu kultivasi yang sama, hasil yang diperoleh Afkar bisa berkali-kali lipat lebih baik.Setelah fisik Afkar menembus ke tingkat pengguncang langit, Afkar akhirnya mulai menembus batas dalam kultivasi jalur penyerapan energinya. Dengan bantuan Formasi Penghimpun Energi Ribuan Perubahan dan setelah berkultivasi keras selama lebih dari seminggu, kekuatan kultivasinya akhirnya berhasil menembus ke tingkat penyatuan kekosongan.Saat ini, Afkar bisa merasakan energi sejati di dalam meridiannya begitu padat dan murni, seolah-olah siap berubah menjadi cairan. Begitu dia menggerakkan energi sejatinya, terdengar suara deras seperti ombak sungai dan samudra di dalam tubuhnya. Kekuatan Afkar naik lagi ke tingkat ya

Mendengar kata-kata itu, Rose dan Aurel saling berpandangan. Di mata indah mereka, ada kilatan emosi yang bercampur antara keterkejutan, kegembiraan, dan haru. Apakah Afkar berniat melindungi mereka berdua sampai akhir? Hal itu membuat hati kedua wanita itu terasa hangat sekaligus bersemangat.Mereka tahu betul, menjadi salah satu dari Bibit Bintang berarti akan mendapatkan bimbingan penuh dari Penjaga Ketertiban. Itu adalah kesempatan langka yang bisa mengubah nasib seseorang.Bagi Rose yang terobsesi dengan kekuatan dan hidup dengan prinsip yang kuat berkuasa, hal ini seperti sebuah impian. Sementara itu, Aurel yang menanggung dendam darah yang tak terhapuskan, hanya memikirkan satu hal. Tanpa kekuatan, bagaimana dia bisa membalas dendam kepada Niko?Sekarang, mereka berdua sudah menjadi pesilat di tingkat penyatuan kekosongan. Kalau berhasil menjadi Bibit Bintang, menembus ke tingkat pemecahan kekosongan hampir bisa dipastikan. Bahkan di lapisan atas dunia seni bela diri kuno sekali

Mendengar suara itu, mereka pun menoleh. Delapan orang berdiri tak jauh dari sana. Semuanya sedang menatap ke arah mereka dengan pandangan dingin.Sebenarnya, Afkar sudah menyadari keberadaan mereka sejak awal. Kini, matanya yang jernih dan tajam menatap ke depan dengan ekspresi menilai. Tak lama kemudian, di wajahnya muncul senyum tipis penuh minat.Ternyata benar seperti yang dikatakan Brandon. Kekuatan kelompok delapan orang itu memang tidak bisa diremehkan. Dua orang di antara mereka sudah mencapai tingkat penyatuan kekosongan tahap akhir, sedangkan enam sisanya berada di tingkat penyatuan kekosongan tahap menengah.Wanita luar biasa cantik yang berdiri di depan mereka sepertinya adalah Calvina dari Pulau Abadi Balasa. Kini, saat melihat betapa kuatnya kekuatan pihak lawan, baik Rose maupun Aurel sama-sama menunjukkan ekspresi serius dan tegang.Akan tetapi, setelah keduanya menoleh sebentar ke arah Afkar di sisi mereka, hati mereka sedikit tenang. Sementara itu, wajah Brandon sang

Menghadapi dua genius top yang sama-sama merupakan pesilat tingkat penyatuan kekosongan tahap akhir, Afkar justru dalam sekejap mampu memaksa Kenneth mundur, lalu langsung mengadang Calvina di depannya.Afkar menguasai hukum petir. Setiap kali dia menyerang, kecepatannya bagaikan kilat yang menyambar langit. Ditambah dengan Kekuatan Angin dan Petir, kecepatannya meningkat ke batas tertinggi hingga sulit ditangkap oleh mata manusia."Kalau begitu, kubunuh kamu dulu!" kata Calvina dengan suara dingin. Dia tidak banyak bicara dan langsung menepakkan telapak tangannya ke arah Afkar. Telapak tangannya berkilau dengan lima warna cahaya yang saling berbaur. Itu memancarkan kekuatan yang membuat udara di sekitarnya bergetar hebat. Auranya begitu kuat hingga menimbulkan rasa tercekik.Ketika masih berada di tingkat kelahiran jiwa, Calvina sudah menguasai tiga hukum. Selama berada di Cermin Ujian, kekuatannya meningkat pesat hingga akhirnya dia berhasil menguasai semua Hukum Lima Elemen. Tanpa d

Benar sekali. Orang yang baru saja turun tangan dan menghantam lawan Rose hingga terpental bukan lain adalah Afkar. Dia bukan hanya sedang menghadapi dua lawan terkuat, Calvina dan Kenneth, tetapi pada saat yang sama juga melepaskan medan mental miliknya untuk memantau seluruh medan pertarungan.Afkar sudah berjanji akan membantu kedua wanita itu sampai akhir pemilihan. Jadi bagaimanapun caranya, dia tidak akan membiarkan Rose dan Aurel kehilangan nyawa sebelum waktunya. Bagi Afkar, melindungi orang-orangnya jauh lebih penting daripada membunuh musuh.Lawan yang mencoba menyerang Rose dari belakang itu adalah seorang ahli tingkat penyatuan kekosongan tahap menengah. Dia langsung terlempar jauh oleh satu tinju Afkar dan tewas seketika. Namun pada saat yang sama, Calvina dan Kenneth tentu tidak akan diam saja. Begitu Afkar mengalihkan perhatian dan berbalik untuk membantu Rose, kedua orang itu langsung mengejar. Mereka menyerang bersamaan secara ganas.Calvina melancarkan serangan telap