Lahat ng Kabanata ng Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku: Kabanata 961 - Kabanata 970

Tatapan mata Kamila masih dipenuhi keraguan dan rasa meremehkan.Saat mendengar kata-kata Kamila, mata bening Afkar langsung bersinar antusias. Dia segera bertanya, "Kamu mau berapa? Tinggal bilang saja."Ekspresi Kamila terlihat mengejek ketika menimpali, "Wah, kamu cukup percaya diri ya. Seolah-olah berapa pun yang kuminta, kamu pasti bisa kasih. Kalau gitu, aku minta satu miliar. Ayo, coba kamu kasih!""Satu miliar?" Saat Afkar mendengar angka itu, ekspresinya langsung menjadi aneh. Dia mengira wanita ini akan meminta sangat banyak, ternyata hanya satu miliar.Melihat ekspresi Afkar, Kamila langsung mencibir dingin sambil memaki, "Kenapa? Kaget ya? Kalau nggak bisa kasih, mending pergi saja sana! Kalau nggak, aku bakal lapor polisi dan bilang kamu masuk rumah orang tanpa izin, ngerti?"Kamila dan pria berambut ungu sedang terlilit utang rentenir. Sekarang, jumlahnya sudah sampai satu miliar. Mereka hidup dalam ketakutan tiap hari, entah harus bagaimana untuk melunasinya. Jadi, dia l

Kemungkinan besar, dulu Freya juga yakin Afkar tidak akan terus mengejarnya. Jadi, dia merasa tidak perlu sampai meninggalkan provinsi.Kemudian, mereka pun sepakat untuk bertemu besok siang. Usai menentukan tempat pertemuannya, mereka lalu menutup telepon. Saat ini, Anita dan Gordon yang berada di samping Freya menatapnya dengan ekspresi bingung dan penuh tanda tanya.Sejak pindah ke Kota Kino, Freya sempat membeli sebuah rumah untuk sementara dan tinggal bersama kedua orang tuanya. Meskipun sebelumnya dia sempat punya uang beberapa miliar, sekarang uang itu hampir habis dipakai untuk macam-macam keperluan.Waktu sekarang baru sekitar pukul 9 malam lewat sehingga belum waktunya tidur. Ketiganya sedang duduk di ruang tamu untuk menonton TV bersama. Tadi, mereka masih sempat membahas agar Freya cepat-cepat mencari pria baik-baik untuk dinikahi supaya bisa menjalani hidup yang benar.Bagaimanapun, mereka sudah meninggalkan Kota Nubes sekarang. Tidak ada seorang pun yang mengenal mereka d

Freya pun akhirnya mengutarakan keraguannya tanpa sungkan.Mendengar pertanyaannya, David yang sudah menyiapkan alasan dari awal langsung menjawab, "Tentu saja awalnya Pak Noah nggak mau. Tapi aku sampai harus bujuk dia mati-matian, pakai segala cara dan kata-kata baru dia akhirnya setuju untuk membiarkan aku bawa kamu ke sana. Freya, kamu pasti tahu perasaanku padamu, 'kan?"Ucapan itu membuat Freya tidak lagi merasa curiga. Dia malah berpura-pura manja dan berkata dengan suara genit, "Kak David, kamu memang baik banget sama aku!"David memperingatkan dengan serius dan penuh penekanan, "Tentu saja! Sekarang, aku langsung ke sana naik mobil. Kita kabur malam ini juga! Oh ya, karena Afkar sekarang sudah tahu nomor telepon barumu, cepat-cepat kamu matikan dan buang ponsel itu. Ngerti nggak? Jangan sampai dia bisa lacak kamu!"Dalam hati, David sendiri juga ketakutan setengah mati terhadap Afkar. Begitu tahu bahwa pria itu sudah sempat menghubungi Freya, dia pun ikut jadi waswas dalam hat

Kalau bukan karena itu, David juga tidak akan sampai buru-buru membawa Freya pergi di tengah malam begini."Bagus! Kalau urusan ini berhasil, aku bisa pertimbangkan buat ajak kamu masuk ke sekteku juga. Biar kamu juga jadi ahli dunia persilatan," janji Noah dengan penuh gaya dan wibawa.Mendengar itu, David langsung kegirangan. Dia membalas dengan nada terharu, "Siap! Makasih, Pak Noah! Terima kasih banyak!""Hehe. Nggak usah terima kasih. Itu memang pantas kamu dapatkan. Kamu 'kan orang kepercayaanku," ucap Noah sambil tersenyum. Namun entah kenapa, tawanya itu terdengar seperti menyimpan niat jahat ....Meskipun saat ini Noah sudah dikeluarkan dari Keluarga Sanjaya di Provinsi Jimbo, dia sebenarnya tidak kekurangan "anak buah". Selain biasanya menghabiskan waktu untuk berlatih di vila besarnya, Noah juga sering mengunjungi rumah Keluarga Antares.Namun sejak diterima sebagai murid terakhir oleh Abikara, posisinya di Keluarga Antares sekarang benar-benar jauh berbeda dari sebelumnya.

Noah menambahkan, "Sekalipun Afkar mau mencelakaimu lagi, aku pasti akan bantu kamu atasi semuanya. Tapi kalau kamu nggak melayani guruku dengan baik, akibatnya pasti bukan sesuatu yang ingin kamu ketahui."Noah jelas tidak ingin Freya merusak suasana hati gurunya, seperti yang dilakukan wanita dewasa kemarin. Itu sebabnya, ucapannya kali ini terdengar seperti "peringatan" yang penuh ancaman.Mendengar itu, Freya sempat tertegun. Dia harus melayani gurunya Noah? Begitu mendengar kata "guru", dia langsung menduga dalam hati. Jangan-jangan orangnya sudah tua? Namun, Freya bukan tipe wanita yang sok suci. Di bawah tekanan dan bujukan Noah, mana mungkin dia berani menolak?Freya pun mengangguk patuh dan menjawab dengan patuh, "Ya .... Baiklah .... Pak Noah, aku mengerti!"Orang yang bisa menjadi guru Noah pasti adalah tokoh besar. Kalau Freya hanya perlu melayaninya, ya sudah dilakukan saja. Selama benar-benar bisa hidup mewah, kaya raya, dan punya status, melayani pria tua pun bukan masal