Bayu menambahkan dengan nada marah dan penuh kecewa, "Bagaimanapun, Raka masih memanggilmu Kakek Bagas lho."Bagas membalas sambil tersenyum ringan, "Bayu, kamu jangan emosi dulu. Kami di sini juga lagi berusaha keras untuk bernegosiasi sama para penjahat. Demi Raka, kami sudah melakukan segala cara. Tapi, kamu malah langsung menuduh kami seperti itu. Bukankah itu nggak pantas?""Langsung saja deh, apa sebenarnya maumu?" tanya Bayu dengan emosi.Bagas merespons, "Apa mauku? Kurasa, kamu sudah tahu jawabannya. Kami sudah repot-repot bantu kamu menyelamatkan Raka, masa kamu nggak mau membalasnya dengan sesuatu? Serahkan kunci yang ada padamu. Anggap saja sebagai bentuk terima kasih. Gimana?"Bayu balik bertanya dengan nada dingin, "Kalau aku nggak mau kasih?"Bagas menjawab, "Nggak mau? Kalau begitu, kami jadi sulit membantu. Mungkin saja para penjahat itu akan nekat, bisa-bisa malah benaran bunuh Raka. Kamu mungkin harus bersiap-siap mengurus jenazah cucumu sendiri.""Selain itu mulai s
Baca selengkapnya