Usai berkata demikian, Abikara menepuk bahu Noah sambil menambahkan dengan nada serius dan penuh makna, "Aku sudah mempertimbangkannya baik-baik. Orang seperti Afkar nggak boleh kamu bunuh!'Abikara menjelaskan, "Justru dengan membiarkan dia hidup, barulah kamu akan terus terpacu untuk berlatih keras dan menjadikannya sebagai dorongan untuk berkembang. Kalau dia mati, apa keinginanmu untuk menjadi lebih kuat masih akan sebesar ini?"Mendengar itu, Noah hanya bisa menjawab dengan gumaman singkat. Begitu melihat tatapan penuh harapan dari gurunya, dia pun mengangguk dengan sangat tegas.Saat berikutnya, Noah menggertakkan gigi dan berucap dengan penuh semangat, "Guru, kamu benar! Karena begitu benci sama Afkar, aku sampai tega menghunus pisau dan mengorbankan kejantananku sendiri. Karena itulah, aku bisa melewati malam demi malam tanpa tidur dan terus melatih Teknik Maut Disabel.""Oke. Kalau begitu, biarkan saja dia hidup. Suatu hari nanti, aku akan bunuh Afkar dengan kekuatanku sendiri
Read more