Safira santai, duduk menyender dengan kaki kanan diatas kaki kirinya. Matanya awas menatap Megan yang sedang duduk di lantai, di samping ranjang Rio. Nampak Danang berada di samping istri keduanya itu. "Bang, Mbak Megan minta maaf. Mbak gakkan paksa Abang panggil Mbak dengan sebutan Mama lagi. Apalagi mau sakiti Abang." Rio sedang duduk, menyender di kepala ranjang. Ia menunduk, tetap tak mau bicara. Meskipun sedari tadi, Megan dan Danang mengiba maafnya. "Waktu Anda tidak banyak, Bu. 1 menit lagi," ujar salah satu polisi. "Bang, tolong Mbak. Maafin Mbak Megan. Mbak Megan khilaf, Bang. Mbak hanya ingin Abang makan. Mbak tidak bisa mengendalikan diri Mbak. Mohon maaf, Bang...." "Tolong lah, Bang. Ada adik bayi dalam perutnya Mbak Megan." Detik terus tergerus tapi Rio belum mau bicara apa pun. Dengan tubuh gemetar, Megan bangkit dan mencoba mendekati Rio namun Bu Sartini langsung mendorongnya. "Jangan dekati cucuku!" "Nyai, tolong ...." "Waktu Anda sudah habis,
Last Updated : 2025-04-25 Read more