"Aku siap jadi ayah dari anak-anakmu. Tentang perasaan ini, jangan tanya sejak kapan adanya, serius atau tidak. Karena kita bukan remaja lagi yang senang pada hal-hal yang abstrak. Intinya saat ini, aku yakin, kamu bisa menjadi istriku. Berikan aku kesempatan." Safira tersenyum lalu menjulurkan tangannya pada kotak cicin itu. David begitu gembira melihat pergerakan tangan Safira. Dia yakin, ucapan banyak orang, takkan ada wanita yang bisa menolaknya jika dia meminta. Namun bukannya meraih cincin, Safira justru menutup kotak beludru itu. Wajahnya tenang dengan senyum yang tak lekang. "Fir ...." David tercengang. Tangan Safira mendorong pelan tangan David yang memegang cincin hingga menyentuh dada pria itu. "Fir, apa kamu belum paham maksudku?" "Mas, aku ini wanita dewasa bahkan sudah punya anak dua. Sejak kamu sering memerintahku, aku sudah tahu kau menyukaiku. Bahkan saat kau memarahiku dengan caramu, aku tahu kamu ada rasa. Aku jug tahu, kamu diam-diam sering memperhatikank
Last Updated : 2025-04-25 Read more