Di Kerajaan Verto.Ketika Zerito sadar, dirinya sudah berada di dalam penjara.Tangan dan kakinya dirantai, seolah-olah dia adalah penjahat paling berbahaya.Sel itu hanya diisi oleh Zerito sendiri.Ekspresi Zerito kosong dan matanya bengong, seakan-akan rohnya ditarik keluar dari tubuhnya. Zerito duduk bersandar di sudut dinding.Putra Mahkota datang menemui Zerito. Dia sangat sedih melihat kondisinya.Jenderal termuda sepanjang sejarah Kerajaan Verto, yang tadinya bersih tak bernoda, kini berakhir sebagai tahanan."Zerito ...." Suara Putra Mahkota serak.Zerito perlahan mendongak ke arah Putra Mahkota yang berdiri di luar sel.Begitu melihat Putra Mahkota, Zerito teringat akan orang tuanya yang telah mati tragis di lapangan eksekusi, serta kelahirannya sendiri.Kebencian, penghinaan, kebingungan ... segala emosi itu berkecamuk sampai membuat mata Zerito berkaca-kaca. Lalu, tetesan air mata mengalir deras dari sudut matanya.Zerito berucap kata demi kata."Bunuh, aku."Sekarang, Zerit
Read more