Erlan membuka pintu markas besar Naga Merah. Langkahnya gontai, berusaha untuk tetap berdiri demi Rania yang saat ini keberadaannya belum diketahui."Erlan!""Tuan Muda."Ketiganya bereaksi, Aldo, Rangga, Boy, ketika Erlan memasuki ruangan. Tepi bibir Erlan memar, biru kelabu, tapi sorot matanya masih setajam elang. "Lu enggak apa-apa?" tanya Aldo, memapah Erlan. "Gue enggak apa-apa. Cuma sakit sedikit aja. Entar juga ilang," jawabnya, mengabaikan rasa sakit di bagian perutnya. Memang berangsur membaik, tidak seperti sebelumnya.Rangga bergegas pergi, mencari kotak pertolongan pertama, untuk mengobati luka Erlan."Di mana lokasinya? Kalian berhasil melacaknya bukan?" tanya Erlan serius."Iya, Tuan Muda. Lokasinya di sini." Boy angkat bicara.Di depan mereka semua, sebuah meja transparan, menampilkan hologram, sebuah peta berukuran besar. Di dalam peta itu, ada titik merah, mengarah pada suatu tempat. Boy memperbesar gambar tersebut. "Lokasinya, di Distrik Sakura S01," terang Boy d
Terakhir Diperbarui : 2025-09-08 Baca selengkapnya