Rania merebahkan tubuhnya di atas sofa. Matanya menatap langit-langit kamar. Sedari tadi, matanya enggan terpejam. Padahal, sudah berusaha keras untuk tidur."Apa bener yang Erlan katakan?" gumamnya, mengingat kembali bait demi bait, yang diucapkan suaminya....Kejadian satu jam lalu. 'Ini cuma asumsi gue. Nyokap Tiri lu, bakalan jual informasi tentang pernikahan kita, ke keluarga Funny. Semata-mata buat dapat keuntungan. Gue yakin, keluarga Funny, enggak semudah itu, buat kasih jabatan tinggi kepada seseorang, apa lagi, mereka enggak kenal Nyokap Tiri lu?''Kenapa, lu seyakin itu?' tanya Rania heran.'Coba lu pikirin ini. Setelah kejadian kemarin, gue tahu, Funny enggak bakalan diam aja. Termasuk keluarganya. Satu hal yang menjadi pertanyaannya. Bagaimana bisa, mereka mengetahui soal Vera?''Makanya itu, tadi gue tanya. Soal pertemuan Almarhum Bokap lu sama si Mak Lampir itu. Siapa tahu, gue bisa dapat informasi lebih.'||••||"Ayah," sebut Rania lirih."Dulu Ayah pernah cerita en
Terakhir Diperbarui : 2025-08-09 Baca selengkapnya