Di sudut rumah sakit, Serin duduk di ruang tunggu dengan kedua tangan saling menggenggam. Jemari-jemarinya yang gemetar tampak begitu tegang, hingga Dara yang duduk di sampingnya tak kuasa tinggal diam. “Tenanglah, Serin,” ucap Dara lirih. Ia memegang tangan sahabatnya itu dengan penuh empati.“Aku ada di sini. Kamu tidak sendiri.”Serin menoleh, matanya yang berkabut menyimpan begitu banyak kekhawatiran. Sebelum sempat membalas, seorang perawat memanggil namanya dengan sopan. Serin berdiri dan menarik napas panjang. Bersama Dara, ia kemudian melangkah memasuki ruangan praktik dokter kandungan.Di dalam ruangan dengan harum antiseptik yang menguar samar, seorang dokter wanita berusia empat puluhan, menyambut mereka dengan senyum bersahabat.“Selamat siang, Ibu Serin. Apa keluhan yang Anda rasakan?” tanyanya hangat.Serin menggeser posisi duduknya sedikit, lalu menjawab dengan nada ragu.“Saya belum menstruasi bulan ini, Dok. Saya juga sudah mencoba testpack, dan hasilnya menunjukkan
Last Updated : 2025-05-29 Read more