Mendengar suara Henry, dokter wanita itu tiba-tiba tampak kaku. Kemudian, dia berkata dengan suara dingin, "Keluarga pasien keluar dulu, jangan menggangguku melakukan pemeriksaan!""Aku di sini nggak akan mengganggumu! Dok, cepat periksa putriku." Henry tidak akan tenang meninggalkan Rania pada orang asing sendirian."Kalau kamu bersikeras, aku akan pergi," balas dokter wanita itu, suaranya makin dingin.Henry mengernyit, ekspresinya berubah menjadi masam. "Bagaimana aku bisa yakin kamu benar-benar dokter hebat terkenal itu?" Dia merasa dokter di depannya ini terlalu muda, bisa saja seorang penipu."Kamu bisa tanyakan pada temanmu, bukan? Kalau kamu nggak keluar, aku akan pergi sekarang!" seru dokter wanita itu dengan tegas.Tepat pada saat ini, panggilan dari Rumordi masuk, dan Henry segara mengangkatnya.Baru saja dia ingin menelepon Rumordi, ternyata Rumordi sudah meneleponnya lebih dulu."Henry, kamu sudah bertemu dokter hebat itu, 'kan? Apakah dia seorang pria tua berjanggut putih
Read more