"Sebetulnya, hubunganku dengan Kak Kenzie nggak seperti pasangan suami istri pada umumnya, Pa," jawab Zea pelan, suaranya bergetar menahan isak. Dia tampak ragu-ragu untuk menceritakan semuanya."Maksudnya gimana?" Papa Bahri mengerutkan dahi, kebingungan. "Coba jelaskan detailnya, barangkali Papa bisa membantumu. Kalian ini baru punya anak lho, Zea, masa harus pisah? Kasihan Gala." Suaranya dipenuhi kekhawatiran.Zea menarik napas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan keberanian. "Sejak dulu sebenarnya Kak Kenzie itu nggak memiliki perasaan padaku, Pa. Dalam artian… dia nggak mencintaiku. Kalau boleh jujur… dia menikahiku saja karena tau aku hamil. Kalau enggak karena aku hamil, dia nggak mau bertanggung jawab." Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.Mata Papa Bahri membulat, kejutan dan rasa sesak memenuhi dadanya. Dia seolah merasakan sakitnya Zea. "Kok bisa si Kenzie seperti itu padamu? Kalau dia sudah berbuat, harusnya dia mau bertanggung
Terakhir Diperbarui : 2025-07-22 Baca selengkapnya