Hati Erica sangat buruk, dia tak jadi beli es krim, kembali ke ruangannya, dan melanjutkan lagi lukisan yang tadi. Tak ada lelah, perut lapar, atau apa pun. Erica terus menggerakkan jemarinya hingga lukisan yang awalnya tidak mungkin, selesai juga. Kursi panjang yang memang ada di ruangannya, Erica duduk di sana, dan mulai menangis tergugu. Pertemuan barusan sungguh mengguncang hati. Jaxx ... tiba di rumah, cukup sepi dengan adanya tamu, “Di mana Ana?” “Nona Ana keluar sebentar, beliau hanya bilang kalau nanti malam pasti pulang, dan besok ikut ke galeri dengan Anda.” Jaxx mengangguk dan terus ke kamar, “Antarkan makananku ke kamar.” “Baik, Mr.” Pelayan itu ke dapur dengan diikuti Abi, “Ada undangan dari Aganta, pameran untuk besok, dan apa kamu percaya dengan nona Ana?” Abi terkekeh, “Bukankah kalian mengawasinya dari CCTV?” “Ya, hanya saja wajahnya seperti tidak bisa dipercaya.” Pelayan itu menyiapkan makanan, “Dia memang hanya membaca dan duduk sampai jam makan siang, tetapi
Last Updated : 2025-05-27 Read more