"Uhsk..! S-sakit Mass.." rintih Lidya seraya menggigit bibirnya. Saat pusaka milik Bimo yang tegang maksimal mulai menerobos pagar ayunya. "Iya Lidya sayank. Mas pelan-pelan ya. Hhh ... hhh!" sahut Bimo lembut, dengan napas agak tersengal menahan hasratnya.Ada rasa lega dan senang di hati Bimo, mengetahui gelagat Lidya saat itu. Karena hal itu menandakan, bahwa Lidya belum ternodai oleh Andew, alias Lidya masih perawan..! "He'eh.." desah Lidya, seraya anggukkan pelan wajahnya. Namun Bimo berpikir, permainan itu tak akan pernah selesai, jika dia tak berani bermain sedikit keras di persetubuhan pertama mereka itu. Dengan lembut, Bimo kembali melumat bibir Lidya, tangannya juga aktif meremas, memilin, dan merayapi buah kembar mencuat milik Lidya. Sepasang gunung kenyal, mulus, dan menantang, yang tak pernah membuat Bimo bosan memainkannya. "Oughsh..! Enak Mass..!" desah nikmat Lidya, dengan tubuh menggelinjang sensual. Dan ... "Awhhsk..!!" Lidya berseru pendek dengan tubuh tersen
Terakhir Diperbarui : 2025-05-07 Baca selengkapnya