Tere merebahkan tubuhnya di atas ranjang, dia benar-benar sangat kelelahan sekali. Pagi ini pun katanya satu kali, kenyataan tidak, dia ingin menolak lebih keras agar Zidan memberikannya waktu tapi tidak punya keberanian. Dia akui sentuhan Zidan memang begitu menghangatkan, tapi dia juga butuh makan dan istirahat kan? "Tere, ini makanannya," ucap Zidan yang kembali ke kamar dengan membawa makanan. Segera Tere pun duduk dan menatap tangan Zidan yang membawa sepiring nasi goreng. "Biar Mas suapin sekalian." "Tere bisa sendiri kok, Mas." "Nggak papa, kita makan barengan aja," kata Zidan. Akhirnya Tere pun mengangguk karena dia tak ingin menunda-nunda makannya. Meskipun sebenarnya dia agak tegang karena Zidan yang menyuapinya, sedangkan tadi malam dia mengira hanya mimpi semata. Bahkan kali ini Zidan menyuapinya tanpa sendok, Zidan mengunakan tangannya secara langsung. "Kamu kenapa?" tanya Zidan melihat wajah Tere yang tampak tegang. "Mas, jangan liatin aku gitu do
Terakhir Diperbarui : 2025-06-09 Baca selengkapnya