Setelah tadi malam pagi ini pun keduanya mandi bersama, bahkan berlanjut juga di kamar mandi. Tere semakin terbiasa dengan aktivitas mereka itu, bahkan kini dia tengah memasangkan dasi untuk Zidan. Tapi tangan Zidan melingkar di pinggangnya, seakan sangat sulit untuk melepaskan. "Mas sangat malas pergi ke kantor," kata Zidan. "Kenapa begitu?" "Kecuali kamu juga ikut." "Mas, Tere mau bantuin persiapan ulang tahun Ken nanti malam. Enggak enak tau, Mas," ucap Tere. "Ck..." Zidan pun berdecak karena kesal. Kali ini dia tidak bisa memaksakan kehendak untuk membawa Tere ikut dengannya. "Tapi, kalau Mas kangen gimana?" tanya Zidan dengan konyolnya. "Mas, apasi?" Tere terkekeh kecil mendengarnya, rasanya sangat lucu. "Ya, Mas serius..." ucapnya lagi. "Mas, Tere cari kado sendiri ya..." "Sama Mas aja." "Takutnya, Mas telat." "Enggak masalah demi istri..." Sulit sekali untuk bisa keluar sendiri, Tere juga bingung kalau sudah begini. Dan kenapa Zidan jadi semanis
Terakhir Diperbarui : 2025-06-13 Baca selengkapnya