“Terima kasih buat makan siangnya. Aku harus segera balik ke rumah sakit, masih ada urusan,” ujar Valen sambil berdiri, bersiap pergi.Axel langsung menyusulnya. Memeluk om kesayangannya itu, menepuk-nepuk pelan pundaknya. “Makasih buat waktunya yang berharga, Om.”Nyonya Linda tersenyum, ikut berdiri di sisi Valen, matanya menatap lembut pada adiknya itu. “Senang sekali kamu bisa datang ke sini, Val.” Ia merasa terharu karena perhatian Valen yang besar pada Axel. Keberadaan Valen telah mengisi kekosongan putranya akan figur seorang ayah.“Saya juga pamit. Terima kasih buat jamuan makan siangnya,” ujar Cheryl sambil ikut berdiri, menghampiri Nyonya Linda.“Serius mau pulang sekarang?” Axel menatap Cheryl, jelas ada nada enggan di suaranya, seperti ingin menahan gadis itu sedikit lebih lama di rumahnya.“Janjinya cuma makan siang, kan?” sahut Cheryl pelan. Senyum tipisnya membuat Axel terpaksa menghela napas, menyerah pada jawaban itu.“Oke, kuantar kamu pulang,” kata Axel akhirnya, na
Terakhir Diperbarui : 2025-07-14 Baca selengkapnya