Bara Wardhana memegang setir mobil sport hitamnya, Porsche Panamera Turbo terbaru, unit rakitan Jerman yang ia pilih sendiri. Bukan mobil dinas, bukan juga yang biasa ia bawa untuk rapat lintas kota. Malam ini ia mengemudi sendiri, tanpa Sofyan dan tanpa supir pribadi.Hanya dia, dan rindunya pada Cheryl yang tak lagi bisa dijinakkan.Di parkiran khusus dosen tamu, di dalam mobil mewah itu, Bara menyandarkan tengkuk ke sandaran jok kulit. Matanya terus memandang ke dalam gedung, menunggu dengan gelisah, membayangkan satu wajah yang tak kunjung muncul. Hari ini. Sudah enam bulan lebih sejak hari itu, ketika ia mencoba memohon lebih dalam agar Cheryl sudi kembali ke pelukannya. “Kalau aku bisa berhenti mencintai kamu, Cher… Aku pasti sudah melakukannya.”Namun, Cheryl justru menjawab datar, begitu tega. “Mungkin kamu belum benar-benar mencobanya. Jadi mari kita coba. Anggap kita nggak pernah saling kenal. Dan jangan pernah saling mencari.”Bara tahu kerasnya kepala Cheryl. Memaksakan
Last Updated : 2025-08-05 Read more