Udara di penthouse Natasha tebal oleh aroma anggur, parfum mahal, dan antisipasi yang tak terucap. Natasha, duduk di sofa kulit dengan sikap ratu yang sedang beristirahat, matanya yang tajam mengamati Leo dan Maya. Botol anggur kedua sudah hampir habis."Kau tahu, Leo," ucap Natasha dengan suara serak dan mendayu, gelas kristalnya berputar-putar perlahan. "Aku merasa... sangat menghargai jasamu." Dia tidak melihatnya, melainkan melihat Maya yang duduk di lantai, bersandar pada kaki Leo."Tapi aku penasaran. Bagaimana rasanya... memiliki sesuatu yang begitu... patuh?" Tatapannya yang penuh arti beralih ke Maya.Maya menatapnya, sebuah senyum kecil dan penuh pengertian di bibirnya. Dia memahami permintaan yang tak terucap. Tanpa kata-kata, dia berpindah, merayap perlahan di karpet bulu domba putih mendekati Natasha. Natasha tidak bergerak, hanya meneguk anggurnya, matanya menyipit menikmati pemandangan ini.Saat Maya sudah berada di antara lututnya, Natasha meletakkan gelasnya. Tanganny
Last Updated : 2025-10-10 Read more