Yunita menghampiri Amira di balkon. “Amira, aku sudah enakan!” sapa Yunita yang sudah berdiri dekat dengan Amira. Dia tidak menelepon lagi, mungkin sedang berbalas pesan. Jarinya sibuk menari di layar ponsel. “Eh, benarkah, Mbak? Syukurlah!” Amira menyambut dan berdiri. Meletak ponselnya di saku kemeja. “Ayo masuk balik, Mbak. Anginnya kuat sangat! Soalnya badan aku tadi rasa gerah!” Amira ingin membawa Yunita kembali ke dalam kamar. “Amira, Terima kasih sudah menolongku, membawaku ke kamarmu. Oh, iya … aku tadi belum sempat mengucapkan selamat. Selamat ya, sudah akan ada Amira dan Dimas junior ….” Yunita berbicara di belakang Amira. Seketika perempuan hamil yang ada suami itu berbalik. “Terima kasih ucapan selamatnya, Mbak. Semoga, Mbak Yunita juga lekas menyusul. Eh, maksudku lekaslah jumpa jodoh dan …,” ucap Amira tersenyum lebar. Tetapi merasa aneh sebab ekspresi Yunita justru muram, bukannya mengaminkan doa baik yang dia dengar. Seketika jadi tidak enak hati. Senyu
Last Updated : 2025-08-07 Read more