Share

Bab 411

Author: kamiya san
last update Last Updated: 2025-08-05 16:56:08

Yunita terus memandang Anthony. Seperti sambil bersiaga akan gerik lelaki itu. Khawatir jika diri lengah sedikit saja, akan mendapat pelecehan kembali. Sebentar lupa jika supirnya terus mengawasi dengan berdiri di depan pintu.

“Kamu tidak mencari mantanmu untuk jaga kamu menemuiku?” sapa Anthony. Matanya memandang pada sopirnya Yunita.

"Kamu pikir dia banyak waktu? Dia jauh lebih sibuk dariku. Maklum saja, dia masih tahap merintis di banyak tempat." Anthony berbicara percaya diri. Seolah sedang membanggakan dirinya.

“Ini nota jual belinya, Pak Azlan. Rendra sudah menandatangani sebab memang benar-benar sesuai. Mohon segera dilunasi sesuai angka yang tertera di sini.” Yunita mengulurkan selembar faktur yang belum dilunasi. Namun, Anthony tidak mengambil, abai dan hanya menatap Yunita. Inilah yang dimalaskan dari CEO Hotel M.

“Lekas, Pak Azlan. Setelah menerima uang darimu, saya akan segera kembali ke Blitar. Tidak ingin kemalaman di jalan lagi,” tegur Yunita kian menyodorkan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Agustian Novianti
next ... dinovel ini cuma nungguin crita ini doang
goodnovel comment avatar
Nazira Barkawi
Anaknya Pak Azlan ya Thor. jgn dilecehkan terus yunita kasihan, tanggungjawab ya Azlan Anthony
goodnovel comment avatar
Erilya Puspita
masih adakah kelanjutannya?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 413

    Yunita tergeragap saat membuka mata. Rupanya tertidur cukup lama di atas ranjang pasien di klinik. Suara perempuan sedang berbicara yang sepertinya di telepon. Suara batuk Yunita adalah penyebab suster itu memutuskan sambungan telepon. Dia muncul dari balik gorden dan mendekati Yunita di ranjang dengan senyum manis yang tulus. “Anda akan dipindahkan ke kamar pribadi beberapa saat lagi. Rasa mual dan pusingnya sudah agak mending kan, Mbak?” Suster penjaga klinik itu bertanya lembut sambil membenarkan selimut di kaki Yunita yang melorot. “Iya, tetapi gemetar banget,” jawab Yunita. Tubuhnya terasa lemas dan gemetar. Merasa ini begitu aneh. Semula tidak merasa apa-apa, tiba-tiba drop begini. Beginikah ulahnya penyakit? Atau sebab diri sedang benar-benar hamil? Yunita kembali tidak tahan untuk menangis. “Loh, kok nangis, Mbak? Sabar ya, Mbak gemetar sebab imun tubuhnya sedang drop. Harus cukup istirahat dan makan teratur ya.” Suster berbicara dengan perasaan heran dan serb

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 412

    CEO hotel yang tampan maskulin dan beraura garang itu tidak cepat pergi, masih duduk di kursi. Menatap lekat pada dokter di hotelnya dengan sorot setajam belati. Membuat yang dipandang tampak kikuk dan serta merta berdiri. “Saya sudah meresepkan obat dan sedang diracik. Untuk sirup suplemen dan kapsul vitamin anti mabuk, sudah diberikan oleh asisten saya. Sebentar lagi kondisinya akan membaik.” Dokter meletak file catatan diagnosa ke dalam laci. Sebetulnya berharap bos besar segera pergi. Rasanya tidak nyaman sekali ada lelaki tinggi besar itu di ruangan praktiknya dengan tidak disangka. Mimpi apa dirinya semalam hingga mendapat kunjungan mendadak dan tidak biasa. Siapa sebenarnya wanita cantik itu bagi si bos? ‘Pelanggan hotel, tetapi sampai di bopong sendiri olehnya, spesial sekali.’ 'Saudaranya, tetapi dalam silsilah keluarga, tidak ada saudara wanitanya yang seusia pasien itu.’ ‘Kekasihnya, tetapi tidak pernah ada gosip dan tidak sekali saja terciduk bersama di depa

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 411

    Yunita terus memandang Anthony. Seperti sambil bersiaga akan gerik lelaki itu. Khawatir jika diri lengah sedikit saja, akan mendapat pelecehan kembali. Sebentar lupa jika supirnya terus mengawasi dengan berdiri di depan pintu. “Kamu tidak mencari mantanmu untuk jaga kamu menemuiku?” sapa Anthony. Matanya memandang pada sopirnya Yunita. "Kamu pikir dia banyak waktu? Dia jauh lebih sibuk dariku. Maklum saja, dia masih tahap merintis di banyak tempat." Anthony berbicara percaya diri. Seolah sedang membanggakan dirinya. “Ini nota jual belinya, Pak Azlan. Rendra sudah menandatangani sebab memang benar-benar sesuai. Mohon segera dilunasi sesuai angka yang tertera di sini.” Yunita mengulurkan selembar faktur yang belum dilunasi. Namun, Anthony tidak mengambil, abai dan hanya menatap Yunita. Inilah yang dimalaskan dari CEO Hotel M. “Lekas, Pak Azlan. Setelah menerima uang darimu, saya akan segera kembali ke Blitar. Tidak ingin kemalaman di jalan lagi,” tegur Yunita kian menyodorkan

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 410

    “Mir, mengambil peluang baik yang ditawarkan orang tuh mang tidak salah. Tetapi, kenapa mesti di hotelnya Azlan? Gak enak, gak nyaman juga sama orangnya. Hotel lain saja gimana?” tanya Dimas lembut dan pelan, tidak ingin Amira salah pemahaman. “Mas, hotel lain yang mana lagi? Rasyid sudah … King … Queen …Palace … mana lagi? Banyak lagi sih, tapi aku tidak mau jika jauh dari DaOsa galeri. Mas Dimas nanti telat. Bukan telat pergi kerja, telat pulangnya juga. Aku gak suka suamiku pulangnya telat sebab macet dan jauh.” Amira tersenyum lebar. Dirinya gagal interview oleh suami sendiri waktu itu. Jadilah dia Ibu Rumah Tangga sejati di negeri ini hingga kini. “Lagipula ini hadiah saja, Mas Dimas. Bang Azlan tuh orangnya memang rada-rada, tetapi dia ngasihnya gak akan diungkit-ungkit. Sepasang cincin berlian kemarin, dia juga gak ungkit.” Amira kukuh dengan keinginannya. Dimas merasa kurang suka dengan pujian Amira pada lelaki lain. Apalagi menyebut apa yang pernah diberi oleh lelaki

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 409

    Apartemen yang beberapa minggu sempat kosong, sudah lima hari belakangan ini diisi. Penghuninya adalah sepasang pengantin baru yang sebelum menikah juga pernah mendiaminya bersama. Lelaki berambut basah itu keluar dari kamar dan berjalan buru-buru menuju dapur. Sambil mengancingkan kemeja lengan panjang warna coklat di badannya. Wanita berbaju piyama dan rambut terbungkus handuk, menyambut dengan menarik kursi di meja makan untuknya. “Lambat lagi ya … ha ha!” Wanita cantik penarik kursi tertawa menggoda pada suaminya. “Berapa kali kupesan? Sebelum pergi, bangunkan aku dulu, Amira.” Katanya sambil menyambar sandwich buatan istri. “Salah sendiri habis subuh ketiduran ….” Amira berlalu membawa gelas kosong. Tidak lama kembali lagi membawa segelas kopi dan sekotak bekal. Duduk di sebelah Dimas agak rapat. “Itu dalam kotak bekal, sandwich lagi, ya?” tanya Dimas tersenyum. Semenjak datang ke apartemen, sandwich melulu yang dijejalkan padanya. Sarapan dan makan siang. Entah, t

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 408

    Saat akan pulang, Anthony tampak sibuk berbicara dengan asistennya, Rendra. Yunita abai dan tidak ingin menyapa atau berpamitan. Pelecehan di ruang kerja lelaki itu masih tersimpan dalam ingatan yang membuat sakit hati dan kesal. Sedang uang lebih dari Anthony tidak bisa di transfer kembali sebab akun sudah demikian diamankan. Hanya dengan izin lelaki itu, seseorang baru bisa berkirim uang di akun banknya atas legalitasnya sendiri. Dasar orang kaya! Tidak butuh yang namanya dana kaget! “Hati-hati, Yun! Jika ada yang lebih bagus, diganti saja.” Dewangga membahas drivernya yang malas. Sambil menyalami tangan Yunita tetapi enggan melepaskan. “Lepas tanganku, Dewangga. Lain kali aku tidak akan bersalam tangan lagi denganmu!” tegas Yunita dan iseng menarik tangannya. Kali ini dilepaskan begitu saja. “Kapan pun perlu kawalan, hubungi aku sebelum berangkat ke Surabaya. Agar aku lebih siap dan tidak terlambat.” Dewangga bicara sungguh-sungguh. “Terima kasih, Dewangga!” sahut Yu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status