Home / Romansa / Nona Muda, Mari Bercinta / Bermula Di Malam Itu

Share

Nona Muda, Mari Bercinta
Nona Muda, Mari Bercinta
Author: agneslovely2014

Bermula Di Malam Itu

last update Last Updated: 2025-01-10 20:22:05

Suara kecipak bibir saling beradu terdengar nyaring, beriringan dengan desah dan napas berat yang memenuhi ruangan. Hasrat mereka meledak, seperti tak lagi bisa dikendalikan. Dari celah pintu VIP room Heracles Night Club, sepasang mata basah menyaksikan semua itu.

Celia berdiri kaku. Jemarinya mengepal erat hingga buku-bukunya memutih, menahan luapan emosi yang nyaris meledak. Detik berikutnya, dia sudah tak peduli lagi.

BRAK!

 Pintu mahoni itu terhempas keras, menghantam dinding dengan suara memekakkan.

“Bravo, Esme dan Austin,” suara Celia terdengar sumbang, seperti tawa yang dipaksa keluar dari dada penuh luka. “Ternyata desas-desus itu bukan sekadar omong kosong, ya? Sudah berapa lama kalian main belakang di belakangku, hah?!”

Tubuhnya tegak, tangan bersedekap defensif, namun matanya menyala marah menatap dua sosok yang kini panik dan setengah telanjang di atas sofa.

Esmeralda hanya menyunggingkan senyum. Gaunnya melorot, memperlihatkan bekas gigitan di dada putihnya, terlihat jejak pengkhianatan yang tak bisa dibantah. “Hai, Celia. Kau ke sini dengan siapa?” tanyanya ringan, pura-pura ramah.

“Aku sendiri. Dan jangan alihkan pembicaraan, Esme. Jawab pertanyaanku!”

Austin berdiri, membenarkan gesper sabuknya, ekspresinya tetap tenang. “Siapa yang memberitahumu bahwa aku di sini?”

“Aku tak peduli siapa. Yang jelas…” Suara Celia tercekat sesaat. “Aku tidak akan menikahimu. Seseorang yang telah selingkuh dengan kakak tiriku sendiri?! Apa dia lebih mudah kau taklukkan, Austin?”

Austin terkekeh meremehkan. “Begitu saja kau menyerah? Padahal dulu kau bilang cintamu lebih dalam dari palung Mariana!”

Celia menggeleng pelan. Sakitnya menusuk, tapi ia tahu ia tak akan pernah bisa menerima pria seperti ini. “Sampah sepertimu memang seharusnya dibuang.”

PLAK!

 Tamparan mendarat di pipi Celia, keras dan penuh amarah.

“Kau pikir siapa dirimu?! Gadis manja yang tak berguna!” bentak Austin.

Celia memegangi pipinya yang perih, lalu menatapnya lurus. “Kau bedebah. Kita selesai, Austin.”

 Dengan langkah cepat, ia menyusuri lorong sempit, keluar dari VIP room, menuju lantai dansa yang dipenuhi cahaya warna-warni dan dentuman musik yang mengguncang dada.

Malam belum usai, tetapi Celia ingin menutup babak menyedihkan itu.

Dia menghampiri bar.

“Berikan aku minuman yang enak, Mister Bartender! Buat aku mabuk malam ini,” ucapnya, tersenyum pahit.

“Tequila Sunset cocok untuk nona manis seperti Anda, Miss…?”

“Celia. Panggil saja Celia.”

Gelombang lampu menari-nari di wajahnya ketika minuman jingga kemerahan disodorkan lengkap dengan hiasan buah dan payung kertas mini. Ia meneguknya habis dalam satu seruput panjang. “Satu lagi. Dan satu lagi setelah itu…”

Sementara itu, dari sudut remang-remang, Esmeralda mengamati dengan senyum licik. Dia memanggil salah satu waiter dan menyelipkan selembar uang ke tangan pria itu. “Ada pesta di sana. Pastikan gadis itu ikut.”

Waiter itu mengangguk. “Beres, Miss. Akan saya antar ke tamu yang sedang mencari hiburan.”

“Pastikan dia tidur dengan salah satu dari mereka. Seratus dolar lagi setelahnya.”

Celia sudah nyaris tak sadar ketika pelayan itu menyambarnya. Kepalanya tertunduk, rambutnya berantakan, tubuhnya lunglai.

“Oh, ini wanita yang kau pesan untuk Master Morgan?” tanya Alfons, asisten pribadi seorang pria berpengaruh.

“Dia hanya terlalu banyak minum, Sir,” dalih pelayan licik itu cepat. “Tapi lihat penampilannya, sangat menarik, bukan?”

Seorang pria tampan dan tinggi dengan aura yang dingin dan mendominasi berdiri, mengamati Celia. “Aku mau dia. Bawa ke kamar yang kusewa.”

Setelah menerima kartu akses, pelayan itu membawa Celia pergi sambil bergumam lirih, “Kau beruntung malam ini, Nona. Setidaknya yang satu ini tampan dan punya uang.”

Celia tidak mendengar. Dunia berputar dalam kabut tebal alkohol. Ia tergeletak di ranjang, sepatu hak tinggi merahnya masih terpakai.

Morgan masuk, sedikit mabuk tapi masih sadar. Dia menatap Celia dengan pandangan yang campur aduk.

Sebuah senyum tipis terangkat di salah satu ujung bibir pria itu, sambil melepas sepatu dari kaki jenjang itu dengan pelan. “Kau terlalu mewah untuk seorang wanita bayaran.”

Tak ada jawaban selain gumaman pelan.

Morgan mendesah, setengah geli.

Gaun merah di tubuh Celia dilucuti perlahan. Morgan menghela napas, matanya membara. “Kau cantik.” Lalu kepalanya mulai menyusuri kulit mulus beraroma parfum lembut yang membuat dia semakin tak sabar mereguk kenikmatan sesaat malam ini.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (46)
goodnovel comment avatar
Niluhminia Wati
celia dibilang wanita bayaran oleh pemilik bar dan jadi korban morhan,moga morhan bahagiain celia dan manjaiin celia,biar menyesal tuh austin tunangan celia.
goodnovel comment avatar
Irma Yanti
baru tema 1vsudah dibuat penasaran
goodnovel comment avatar
Rizal Agung
sebuah perangkap TK terduga
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Menggoda Suami Sepulang Kerja (21+)

    "Hubby, apa kamu yang akan memasak hidangan di pesta ulang tahun Nyonya Besar Falcon?" tanya Celia ketika suaminya baru saja pulang kerja.Morgan yang baru saja akan berpamitan akan terbang ke New York besok pun agak terkejut. Dia duduk di tepi tempat tidur seraya melepas sepatunya. Dia menjawab, "Benar. Mister Michael Falcon selalu meminta layanan khusus dariku setiap kali beliau menyelenggarakan pesta. Aku tak keberatan karena beliau pelanggan setia sejak lama. Ada apa, Celia?" "Aku ikut bersamamu ke New York kalau begitu, Morgan!" jawab Celia sembari tersenyum lebar."Jadi kau diundang hadir ke pesta itu, bersama siapa?" sahut Morgan sedikit kurang nyaman. Putra bungsu Nyonya Arabella Falcon yaitu Joel pernah bersengketa dengannya karena Celia dan mereka bertiga seolah-olah harus menjalani reuni tanpa disengaja. "Papa dan Esme juga akan hadir, Jeff ikut juga bersama kami. Namun, kalau kamu berangkat lebih dahulu maka aku akan memilih terbang besok juga denganmu, Morgan!" jawab Ce

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Penembak Annabella Tertangkap

    "BRAKKK!" Pintu ruangan gedung yang ditengarai menjadi tempat penembak jitu yang berhasil melukai Joel Falcon didobrak paksa. Sayangnya pelaku sudah tak ada di sana. Frank berseru ke rekan-rekannya, "Kejar ke tangga darurat dan naik lift ke lantai lobi. Mungkin dia kabur membawa kotak senjata berukuran besar, geledah siapa pun yang mencurigakan!" Enam pengawal profesional itu berpencar membagi tugas agar penjahat yang mereka buru bisa tertangkap. Sesuai dugaan Frank Muller, penembak jitu itu kabur lewat tangga darurat. Leonardo Sanchez yang mengejar melalui jalur yang sama melihat sosok tersebut."Kyle?! Fuck ... ternyata itu kau, Bastard!" umpat Leonardo. Dia terus mengejar di tangga turun sampai nyaris ke pintu keluar yang bermuara di lantai lobi gedung perkantoran itu. Mantan orang kepercayaan Joel Falcon itu terengah-engah berlari membawa kotak Cello berisi senapan laras panjangnya. Dia kesulitan berlari kencang dan mulai terkejar oleh Leonardo. Kebetulan Alvin Soros yang naik

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Penembakan Di Konser Musik Akbar

    "Makanlah yang kenyang, Bella. Kau pasti butuh stamina prima saat menyanyi di panggung besar nanti!" ujar Joel yang sarapan pagi di dalam presidential suite Hotel Ritz-Carlton Los Angeles. Mereka tidak turun ke restoran hotel karena takut terpergok orang luar. Namun, hidangan yang tersaji di meja makan tak kalah banyak ragamnya. Joel sengaja memesan begitu agar Annabella bisa memilih sendiri menu yang disukai.Wanita muda itu mengunyah Belgian Chocolate Waffle dengan penuh semangat. Dia tahu suaminya sedang memanjakan dirinya dengan sarapan melimpah buatan chef hotel bintang lima. "Bagaimana kalau menu yang kau pesan tidak habis, Hubby? Ini jelas terlalu banyak untuk kita berdua!" ujarnya."Para pengawalku bisa memakan menu yang ada, mereka pasti suka asal kita tidak mengacak-acak makanan seperti orang udik!" jawab Joel ringan. Dia memang terbiasa makan dengan table manner yang berkelas karena diajari mamanya sejak masih kecil bersama Michael Falcon.Annabella mencicipi Pan Sheared S

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Diam-diam Bertukar Kamar

    "Hoamph ... astaga aku jadi mengantuk sekali karena terlalu banyak bercinta bersamamu kemarin, Joel!" Annabella menguap lebar lalu menyenderkan kepalanya ke bahu bidang Joel Falcon di dalam kabin pesawat private jet yang sedang mengudara.Joel membelai kepala istri mungilnya itu dengan penuh kasih sayang. "Nanti setelah geladi resik, beristirahatlah, Baby Girl. Aku janji tidak akan mengganggumu!" balasnya ringan."Baiklah, aku juga harus menahan hasratku sendiri demi konser besok. Jangan sampai aku pingsan di panggung karena kelelahan. Menyanyi di live concert itu butuh stamina prima selain suara yang stabil!" ujar Annabella yang jam terbangnya sebagai penyanyi sudah tinggi.Pesawat berukuran kecil itu melintasi Samudera Pasifik dan sebagian daratan Amerika utara menuju California tepatnya Los Angeles. Joel sengaja memesan layanan khusus private jet untuk mengantar istrinya yang harus tiba di LA hari ini juga untuk menjalani geladi resik konser musik akbar berkolaborasi dengan beberap

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Berbagi Rahasia yang Manis

    "Apa menurutmu publik akan mengetahui hubungan kita, Joel?" tanya Annabella sembari menikmati makan siang tepat tengah hari waktu Kanada. "Mungkin saja, kau tahu bukan kalau paparazi ada di mana-mana. Aku bukan pencari sensasi di dunia maya. Media sosialku hanya terhubung secara privat dengan orang-orang penting jadi tidak memiliki banyak follower," jawab Joel apa adanya. Dia mengunyah Venison Steak menu favoritnya.Annabella pun mengangguk-angguk paham, dia sepertinya harus bertanya kepada Roxane, apa pernikahannya bersama Joel akan berpengaruh terhadap karirnya? Dia sedang menjadi idola segala usia saat ini. Bisa jadi kabar pernikahannya akan membuat para penggemar pria patah hati. "Joel, kalau aku ingin merahasiakan hubungan kita dari publik, apa kau keberatan?" tanya Annabella dengan hati-hati. Dia kuatir suaminya akan tersinggung."Silakan saja. Kamu harus tahu bahwa aku mendukung karirmu, Bella. Popularitas tidaklah penting bagiku karena bisnis yang kugeluti adalah pertambanga

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Puncak Masa Subur Wanita (21+)

    "Aahh ... Joel, apa kau tidak lelah?" desah Annabella yang meringkuk di dalam selimut dengan kaki terbelit dengan suaminya yang bertubuh besar. Joel mengecupi leher jenjang Annabella dan menjawab, "Tidak. Namun, ada baiknya kita tidur setelah ini. Milikku sudah siap meledak di bawah sana, Bella!" Semburan dahsyat dari pucuk alat tempur Joel membanjiri rahim Annabella dengan kehangatan. Dia menyukai sensasi sepersekian detik itu saat percintaan mereka sempurna. Annabella memagut bibir tebal Joel lagi dan lagi, dia terlambat jatuh cinta kepada suaminya yang dahulu justru diabaikan dan dianggap sebagai kakek-kakek mesum."Apa kau ingin mencucinya sebentar atau langsung tidur, Babe?" tanya Joel. Dia tahu Annabella sangat letih melayaninya beberapa putaran selama tiga jam penuh."Gendong aku ke kamar mandi, Joel. Sepertinya kakiku terlalu lemah untuk berdiri apalagi berjalan," rengek Annabella yang kelelahan melayani gairah suami barunya.Dengan sigap, Joel mengurusi Annabella dan memban

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status