Matahari pagi menyelinap lembut lewat sela gorden. Suara panci dan alat masak terdengar dari dapur kecil rumah mereka yang baru dibangun. Tidak terlalu besar, tapi cukup hangat dan tenang untuk dua orang yang sedang belajar hidup bersama.“Mas, kamu ada kerjaan hari ini?” tanya Melati sambil mengaduk teh hangat, menoleh ke arah Ammar yang masih mengancing kemejanya.“Pagi sampe sore, Sayang. Tapi malam aku kosong. Kita nonton, ya?”Melati tersenyum tipis. “Lagi-lagi malam, ya…”Ammar menoleh. “Kenapa?”“Enggak, nggak apa-apa.”Tapi dari nada suaranya, Ammar tahu. Istrinya sedang menahan sesuatu.---Melati, yang dulu gadis ceria di rumah Bunda Tari, kini mulai merasakan beban sebagai istri dari pria sibuk seperti Ammar. Setelah kepergian Bunda, Ammar mewarisi tanggung jawab besar: membesarkan rumah baca milik Bunda, mengurus bisnis keluarga, dan tetap menjaga adik-adiknya.Melati tahu, ia mencintai sosok pekerja keras itu. Tapi perasaannya seringkali tercekat.Terutama saat Ammar lupa
Last Updated : 2025-06-18 Read more