Dian tiba-tiba merasa ragu. "Tapi Laura, kamu kan tahu? Ibu Naura menjadi donatur sekolah kita. Kalau dia sampai membuat perhitungan saat melihat Naura dalam keadaan seperti ini, gimana?" "Tenanglah!!" Laura mengambil pisau dari tas, lalu menggores dahinya dengan pisau itu. "Laura, kenapa kamu menyakiti dirimu sendiri?" Tanya Lia panik. Bagi Lia, wajah adalah aset, tak seharusnya menyakiti wajah sendiri. "Tenanglah! Lihatlah nanti siapa yang akan diselamatkan oleh Kak Daniel!" ucapnya santai. Laura menatap ke arah Lia, "Kamu pergi ke ruang kak Daniel! Laporkan kalau kami bertengkar, dan Naura merusak wajahku." "Oke," jawab Lia buru-buru pergi dari kamar mandi. Sementara Dian membantu merekam, dan menguploadnya di situs kampus. Wajah Laura sangat menyedihkan, karena sebelum Dian membantu merekam wajahnya, ia mengoleskan darah yang mengalir dari dahinya merata ke wajahnya. Sementara wajah Naura hanya bengkak dan Dian yang menghidupkan fitur filter kamera, tentu s
Terakhir Diperbarui : 2025-06-21 Baca selengkapnya