Setelah membubuhkan tanda tangan di dokumen penyerahan aset, Evora mengembalikan dokumen itu ke Pram.“Terima kasih, Nona Evora. Dokumennya akan saya bawa dulu untuk disalin lalu besok saya serahkan kembali dokumen asli beserta salinannya. Saya juga akan menyimpan satu salinan untuk bukti,” ujar Pram.“Iya, terima kasih banyak, Pak Pram,” sahut Evora.“Kalau begitu, saya pamit pergi dulu. Dokumennya akan saya kirim lewat kantor pos.” Pram pun pergi, meninggalkan Evora sendiri di bangku taman rumah sakit.Evora terdiam sejenak. Hembusan angin sore yang lembut menyentuh wajah Evora, membawa serta aroma bunga dari taman rumah sakit. Cahaya matahari yang mulai meredup masih terasa hangat di kulit. Setelah dirasa cukup tenang, Evora pun beranjak meninggalkan taman. Langkahnya terasa pelan di koridor rumah sakit. Di ujung lorong, terlihat pintu ruangan tempat neneknya dirawat, dan Evora pun melangkah ke sana.Ketika Evora masuk, dokter yang kebetulan sedang ada di ruangan berkata, “Ah, No
Last Updated : 2025-05-03 Read more