"Rumahnya aku jual," ujar Ardan sambil duduk di sofa, suaranya datar namun tegas.Wulan, yang tadinya asyik menonton televisi, langsung mengalihkan pandangannya ke arah Ardan dengan tatapan tak percaya."Kok kamu jual?" tanyanya, nada suaranya meninggi. "Katanya kita di Bandung cuma sementara? Terus nanti kalau kita pulang ke Jakarta, kita mau tinggal di mana? Aku nggak mau, Mas, kalau harus menetap di sini selamanya!""Aku mau menetap di Bandung. Kalau kamu mau balik ke Jakarta, aku bisa antar ke rumah orang tuamu," jawabnya santai, sambil mulai membuka majalahnya. "Menetap di Bandung?" Wulan tertawa sumbang. "Apa karena wanita itu?" tanyanya, tajam. Namun, Ardan tetap diam, tak memberikan jawaban.Wulan menatapnya dengan tatapan terluka, bibirnya bergetar menahan emosi. "Dan apa tadi? Kamu mau ngantar aku ke rumah orang tuaku?" tanyanya dengan nada tinggi, seolah tak percaya. "Apa itu artinya kamu udah nggak mau ngerawat aku lagi? Kamu mau buang aku karena aku lumpuh, nggak berguna
Last Updated : 2025-04-26 Read more