Jiali membuka satu per satu peti yang datang dari istana. Tangannya tak gemetar, tetapi jelas matanya tidak setegar tangannya. Xiumei berdiri tepat di sampingnya. Cemas karena kiriman dari istana ini sebagai satu tanda terakhir kalau memang tidak akan ada jalan untuk kembali. Jiali membuka kotak terakhir, tetapi tangannya tidak langsung menyentuh benda di dalamnya. Xiumei meremat tangannya sendiri. Meski tidak dikeluarkan, Xiumei tahu benda itu adalah jubah pemberian Yuwen. Benda yang paling disayangi Jiali. Hadiah pertama dari Yuwen. “Xiumei,” ucapnya pelan. “Ya, Nyonya?” “Tolong, buang kotak ini.” Xiumei coba untuk memahami, tetapi ia tidak tahan untuk bertanya, “Nyonya, apakah ini—” “Xiumei, walau sulit untuk tidak mengingatnya lagi, tapi aku ingin membuang benda yang akan mengingatkan aku padanya,” potong Jiali. Xiumei membungkuk, mengangkat kotak itu. “Baik, Nyonya.” “Buang sekarang karena sebentar lagi kita akan pergi.” “Baik, Nyonya.” Setelah Xiumei pe
Terakhir Diperbarui : 2025-05-25 Baca selengkapnya