“Mama… Om yang datang tadi sore itu siapa, sih? Kayaknya kenal banget sama Mama. Terus… kenapa Mama marah-marah sama Om itu?”Pertanyaan itu meluncur polos dari bibir kecil Raka usai ia menyantap makan malam. Suaranya ringan, tapi penuh rasa ingin tahu yang mendesak.Sekar menoleh sejenak, jantungnya seolah tercekat. “Bukan siapa-siapa, Sayang…” jawabnya cepat sambil membereskan piring kotor. “Raka udah ngerjain PR belum? Mau Mama bantuin?”“Mama lupa, ya?” Raka mengernyit lucu. “Raka kan lagi liburan. Mana ada PR! Lagi pula, anak PAUD mana ada PR, Ma.”Sekar terdiam. Raka benar. Ia sedang libur sekolah, dan selama ini, gurunya memang tak pernah memberi pekerjaan rumah. Sekar meremas serbet di tangannya, menyadari betapa paniknya ia hingga mengucapkan sesuatu yang tidak masuk akal.“Oiya… Maaf, Sayang. Mama kelepasan.” Sekar memaksakan senyum. “Hhm… Gimana kalau liburan kali ini Raka pergi sama Mama, ya? Kita ke Bandung, main ke rumah Tante Sonya. Raka mau, nggak?”Raka tidak menjawab
Last Updated : 2025-05-14 Read more