Abraham tersenyum mencibir.“Kamu berani memberi penawaran padaku? Kamu pikir, kamu siapa?” Abraham menatap remeh.“Saya memang bukan siapa-siapa. Hanya anak yang menginginkan ibunya kembali,” ucap Anna sambil mengeluarkan kotak beludru dari dalam tasnya.Anna membuka kotak itu, lalu memperlihatkannya pada Abraham.“Anda mau ini, kan? Saya bisa memberikannya, tapi bukan uang yang saya mau. Saya ingin menukarnya dengan ibu saya, Stefanie, putri Anda.”Abraham menggebrak meja. “Beraninya kamu!”Sorot mata Abraham memperlihatkan ketidaksukaan.Kai langsung bersiaga, jangan sampai Abraham berani menyakiti Anna.“Kamu sama seperti ayahmu, sombong dan memandang remeh orang lain,” cibir Abraham.“Bagaimana dengan Anda? Bukankah Anda sama? Anda meremehkan ayah saya, meremehkan saya, meremehkan semua orang, bahkan putri Anda sendiri, hanya karena Anda lebih berkuasa!” Emosi Anna tidak stabil, negosiasi yang diharapkan bisa berjalan dengan tenang, kenyataannya membuat Anna bisa berteriak sekera
Last Updated : 2025-04-23 Read more