Mahendra menarik nafas, gigi lelaki itu gemelatuk. Hatinya terasa panas, dia tidak suka dengan sikap Mona yang terlalu baik kepada Herman. "Kamu lupa Apa yang dia lakukan sama kamu. Dia itu, saat kamu sedang hamil dia menikah lagi. Dia tidak pedulikan perasaan kamu, dia adalah laki-laki yang hanya mementingkan selangkangan. Lalu sekarang kau masih membela dia." Napas lelaki itu turun naik dia sungguh kesal dengan sikap Mona. "Hen, kita bicarakan ini nanti. Sekarang Aku harus pergi ke rumah sakit untuk mengurus dulu Mas Herman."Mona tidak menghiraukan Hendra yang terlihat kesal. Baliknya wanita itu segera masuk ke dalam mobil untuk mengikuti ambulans yang kini sudah berjalan meninggalkannya.Selama perjalanan Herman terus memegang tangan Mona seperti tak ingin melepaskan wanita itu."Mon, maafkan, Mas ya," ucap pria itu lemah."Sudah Mas. Pokoknya kamu fokus saja sama kesehatan kamu," ucap Mona._Sementara itu Hendra pulang ke rumah. Wajah laki-laki Itu tampak masam. Senyum juga ti
Last Updated : 2025-06-17 Read more