Papa?' Raynar mengernyitkan dahi. Ia terkejut melihat sosok Bara, ayahnya, di area bandara, ditemani oleh ibu dan Raisa. Tidak biasanya ayahnya meluangkan waktu untuk menjemputnya. Raynar sudah bisa menebak, pasti ada masalah. Firasat buruknya memuncak."Hai, Raynar!" sapa Raisa dengan senyum sumringah, berjalan tergesa-gesa menghampirinya. Matanya berbinar, penuh antisipasi, seolah ia adalah satu-satunya alasan mengapa Raynar ada di sini.Di saat yang bersamaan, Aruna datang. Langkahnya terhenti, matanya menatap ke arah Raynar dan orang-orang yang wajahnya familiar, namun ia belum bisa mengingatnya dengan jelas. Kecuali Raisa, wanita yang membuatnya terjebakan sebuah perjanjian rumit dengan Raynar. 'Apa dia wanita waktu itu?' batinnya.Raynar mengabaikan sapaan Raisa. Matanya hanya tertuju pada Aruna. Dengan gerakan cepat, ia menarik pinggang Aruna, mendekatkannya ke tubuhnya, seolah menyatakan kepemilikan. "Ma, Pa. Perkenalkan, ini istriku, Aruna," kata Raynar, suaranya mantap, penu
Last Updated : 2025-08-24 Read more