Eddie berdiri di sisi pintu, menatap halaman belakang yang mulai ramai. “Setelah aku membantu restoran ini agar bisa berdiri kuat, aku tahu waktunya untuk mundur perlahan. Restoran ini bukan tempat yang harus kupegang selamanya,”“Kau membantu banyak, Ed. Kami tidak akan bertahan musim lalu tanpamu,” timpal Belle.Eddie menoleh dan tersenyum, tapi ekspresinya berubah sedikit serius. “Dan sekarang... aku membuka sesuatu yang baru,”Belle menaikkan alis. “Maksudmu... bisnis baru?”“Ya.” Eddie mengangguk. “Toko bunga kecil di pojok jalan dekat sekolah dasar. Aku menyewa tempat itu bulan lalu. Dan renovasinya sudah selesai kemarin,”Belle terpana. “Toko bunga?”“Ya,” katanya ringan. “Aku ingat, dulu kau pernah cerita kalau kau merindukan mengurus toko bunga keluargamu di kota. Waktu aku melihat tempat itu... entah kenapa, aku langsung teringat kau,”Belle perlahan melangkah mendeka. “Tunggu… jadi, kau membuka toko bunga… karena aku?”Eddie mengangguk. “Bukan hanya karena kau. Tapi juga un
Terakhir Diperbarui : 2025-06-19 Baca selengkapnya