Juliet memutuskan untuk segera meninggalkan ruangan itu. Ia tidak bisa lagi menahan sesak di dadanya yang hampir saja meledak tadi. Bagaimanapun, ia juga manusia biasa. Ucapan Karina barusan sungguh menyakitkan, menghinanya, merendahkannya, seolah harga dirinya tidak lebih dari sekadar penghalang di jalan Karina yang tidak jelas itu. Ada keinginan besar dalam dirinya untuk membalas, untuk mengatakan semua yang seharusnya ia katakan kepada wanita itu. Namun, Juliet sadar diri. Ia hanyalah seorang staf biasa, tidak punya kuasa, dan tidak ingin menciptakan keributan di kantor. Maka, meskipun hatinya bergemuruh oleh amarah dan rasa tersinggung, ia memilih untuk tetap tenang dan mengalah. “Sudahlah... anggap saja tadi cuma dengar lagu rock yang dinyanyikan oleh penyanyi orkestra.” Dengan langkah pelan namun pasti, Juliet keluar dari ruangan itu, menjaga agar tidak satu pun air matanya jatuh di tempat yang salah. Memang bagus kalau tidak menangis. Iya, mana keren menangisi Karin
Last Updated : 2025-05-08 Read more