Home / Romansa / Malam Panas dengan Atasan Mantan / Bab 61 : Tidak Bisa Mundur

Share

Bab 61 : Tidak Bisa Mundur

Author: Nadira Dewy
last update Last Updated: 2025-05-08 21:00:05

“Panggil aku... Sayang. Itu panggilan yang bagus, nyaman didengar, dan membuat berdebar-debar.”

Kalimat yang diucapkan oleh Wilson barusan benar-benar membuat Juliet kehabisan kata-kata.

Padahal hubungan mereka termasuk sat set, cepat, dan kilat.

Tidak ada pendekatan yang signifikan, tiba-tiba saja berpacaran, lalu harus mengganti panggilan dengan sebutan ‘sayang’.

ya ampun...

“Kenapa kau diam saja?” tanya Wilson. “Kalau kau tidak setuju, bagaimana kalau memanggil ku Babe?”

Mendengar itu, Juliet pun berdecih. “Kalau aku yang memanggilmu dengan sebutan semacam itu, nanti orang-orang yang tidak sengaja mendengar akan menganggapku kecintaan sendiri, loh...”

Wilson tertawa. “Kau sangat mempedulikan image-mu, ya? Baiklah... aku juga akan memanggilmu dengan sebutan ‘Sayang’, jadi bagaimana menurutmu?”

Juliet langsung me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 117 : Persiapan untuk Wilson

    Malam itu, Wilson baru saja tiba di kediamannya setelah seharian bekerja. Langit tampak gelap, dan hujan turun rintik-rintik, seolah selaras dengan kegelisahan yang diam-diam merayap di benaknya. Ia mengganti pakaian, duduk di depan meja kerjanya, dan membuka ponsel sekadar untuk mengecek pesan. Satu pesan masuk. Dari Rafael. Tidak ada kata-kata. Hanya sebuah foto. Wilson menekan layar, dan dalam hitungan detik, gambar itu memenuhi pandangannya. Napasnya tertahan. Tampak seorang pria yang ia kenali karena daring, Thom, berjalan di trotoar bersama seorang wanita berambut panjang, mengenakan topi lebar dan masker. Di depan mereka, sebuah stroller didorong perlahan. Di dalamnya, dua anak kembar, tampak duduk tenang. Wajah mereka tidak tertangkap jelas, hanya sekilas bentuk tubuh mungil dan rambut ikal yang terlihat. Jantung Wilson berdetak cepat. Tangannya gemetar, dan tubuhnya menegang. “Dia Juliet…?” bisiknya lirih, seperti tak percaya pada apa yang baru saja dilihatnya.

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 116 : Terlalu Cepat, Terlalu Seperti Mimpi

    Setelah memastikan benar tentang dugaan Rafael dan Wilson, mereka segera mengambil sikap inti menyelesaikan masalah ini. Rafael pun mulai mengaktifkan koneksi yang ia miliki. Ia menghubungi beberapa rekan kepercayaannya di bidang intelijen dan keamanan digital. Dengan informasi terbatas yang ia miliki dari panggilan video dan lalu lintas data komunikasi Jordan, ia meminta pencarian berbasis lokasi IP serta aktivitas login terakhir. Beberapa hari kemudian, salah satu rekannya mengirimkan laporan ringkas. “Ada pola menarik. Beberapa koneksi ke sistem perusahaan online milik Jordan berasal dari satu wilayah pinggiran kota negara ‘Z’. Lokasinya konsisten dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir. Kemungkinan besar, tempat tinggal tetap.” Rafael membaca laporan itu dengan seksama. Lokasi itu tidak mencolok, berada di kawasan permukiman dengan aktivitas yang pastinya tenang. Sangat cocok untuk seseorang yang sedang menyembunyikan identitas atau

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 115 : Perasaan Yang Mendalam

    Wilson duduk di depan laptopnya, jari-jarinya bergerak lincah di atas keyboard. Dengan penuh kehati-hatian, ia membuat sebuah akun email baru, tanpa ada embel-embel nama yang bersangkutan dengannya, tanpa jejak, dan menggunakan identitas samaran berbahasa asing. Ia tahu, jika Juliet benar-benar berada di balik perusahaan online itu, maka ia pasti sangat berhati-hati dan akan langsung menolak segala bentuk komunikasi yang mencurigakan. Setelah memastikan semuanya aman, Wilson mulai menyusun pesan. ‘Halo tim kreatif, saya tertarik untuk menggunakan jasa desain dari perusahaan Anda. Saya sedang mempersiapkan identitas merek untuk sebuah produk internasional dan membutuhkan dukungan visual branding yang profesional. Mohon informasinya mengenai alur kerja serta ketersediaan tim Anda.’ Pesan itu dikirim dengan nada profesional, seolah benar-benar klien asing yang ingin bekerja sama. Wilson sengaja tidak menggunakan gaya bahasa yang biasa ia pakai. Ia menyandarkan tubuhnya ke kurs

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 114 : Petunjuk Menggembirakan

    Larisa baru saja mengganti pakaian kerjanya. Sore itu, setelah seharian bekerja, ia duduk di lantai ruang tamu sambil mengawasi Nathan dan Nathania yang sedang bermain dengan tumpukan balok warna-warni. Tawa kecil mereka membuat kelelahan Larisa sedikit mereda. “Ah, kalau mereka ruang seperti ini, lelah kerja seharian juga sudah langsung hilang.” Ia mengambil ponselnya, sekadar untuk membuka berita, dan saat itu pula matanya terpaku pada salah satu tajuk utama. "Pernikahan Wilson dan Karina Dibatalkan Mendadak Tamu Panik, Keluarga Hanya Terdiam.” Larisa membeku. Matanya tidak berkedip menatap layar. Ia mengetuk judul berita itu dengan jari gemetar, lalu mulai membaca dengan lebih teliti lagi. Disebutkan bahwa Wilson tiba-tiba jatuh sakit saat hendak mengucapkan janji pernikahan, bahkan sampai pingsan di depan altar. Acara yang seharusnya sakral itu berubah menjadi kepanikan yang luar biasa. Larisa menelan ludahnya. Jemarinya menggenggam erat ponsel, dan dadanya terasa

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 113 : Pengertian untuk Situasi

    “Sayang... kenapa kau begini?” Viana memandangi putrinya yang terhuyung di ambang pintu rumah, bau alkohol yang menyengat menyelimuti tubuh Karina begitu terendus. Dengan sigap, ia membantu Karina duduk di sofa, sementara tangis pilu gadis itu mulai pecah lagi. “Apa salahku, Bu… kenapa Wilson tidak pernah bisa melihat aku?” Karina menggumam dengan suara parau, matanya sembab, dan bibirnya bergetar. “Aku cantik... aku pintar... aku sudah sabar untuk tunggu dia bertahun-tahun. Tapi tetap... dia cuma mau Juliet saja!” Viana menghela napas panjang, menahan sesak di dadanya. Ia mengelus rambut Karina dengan lembut, tapi hatinya bagai diremukkan. Rasa kasihan pada Karina bercampur dengan kemarahan yang makin membakar. “Tenang, sayang. Semua akan Ibu atur. Wilson akan menyesal... dan dia akan kembali padamu. Walaupun dia tetap tidak mau bersamamu, Ibu pastikan tidak akan pernah ada wanita yang berani berada di sis

  • Malam Panas dengan Atasan Mantan   Bab 112 : Obsesi Terhadap Juliet

    Sore itu, suasana di rumah keluarga Wijaya terasa sangat hening. Karina duduk di ruang tengah dengan tatapan kosong, menatap televisi yang menyala tanpa benar-benar memperhatikan apa yang sedang ditayangkan saat itu. Kedua tangannya bersilang di dada, sementara tubuhnya bersandar malas di sofa. Ia terlihat letih, bukan karena kelelahan fisik, melainkan karena beban hati yang tidak kunjung reda meskipun sudah berkali-kali dia mencobanya. Sudah beberapa bulan berlalu sejak pembatalan pernikahannya dengan Wilson. Namun luka itu belum juga mengering. Sejak kejadian itu, Karina menghabiskan hampir seluruh waktunya di kantor dan sisanya di rumah, menolak untuk bersosialisasi atau sekadar menikmati hidup dengan sedikit lebih sibuk. Ia menutup diri, seolah dunia telah berhenti berputar setelah Wilson memilih untuk tidak menikah dengannya. Namun, harapan untuk terus

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status